Kamis 09 Sep 2021 19:08 WIB

AS: Waktu Selamatkan Perjanjian Nuklir Iran Hampir Habis

Pemerintah baru Iran didesak untuk lebih cepat kembali ke pembicaraan nuklir

Pemerintah baru Iran didesak untuk lebih cepat kembali ke pembicaraan nuklir.
Pemerintah baru Iran didesak untuk lebih cepat kembali ke pembicaraan nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Amerika Serikat pada Rabu memperingatkan Iran bahwa waktu bagi upaya diplomatik internasional untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015 hampir habis.

"Saya tidak akan menentukan tanggalnya, tetapi kami semakin dekat ke titik di mana pengembalian ketat untuk mematuhi JCPOA tidak mereproduksi manfaat yang dicapai perjanjian itu," kata Antony Blinken, dalam konferensi pers.

Baca Juga

Dia didampingi menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di pangkalan udara AS di kota Ramstein, Jerman, dalam konferensi internasional tentang Afghanistan.

Kesepakatan nuklir Iran umumnya dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). "Ada titik di mana akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali semua manfaat JCPOA dengan kembali ke kepatuhan ketat terhadap JCPOA. Kami belum sampai pada titik itu, tetapi semakin dekat, dan itulah mengapa kami sangat yakin bahwa kemampuan untuk bergabung kembali dengan JCPOA, pengembalian timbal balik, dan kepatuhan timbal balik tidak terbatas," tambah Blinken.

Pada Selasa, utusan AS untuk pembicaraan nuklir Iran Robert Malley berangkat dari Washington ke Rusia dan Prancis untuk berkonsultasi dengan mitra Rusia dan Eropa tentang program nuklir Iran dan kebutuhan untuk segera mencapai dan mengimplementasikan pemahaman tentang pengembalian timbal balik ke JCPOA.

Sementara itu, menteri luar negeri Jerman kembali meminta pemerintah baru Iran untuk lebih cepat kembali ke meja perundingan. Pernyataannya muncul setelah menteri luar negeri baru Iran pekan lalu mengindikasikan bahwa kembalinya negaranya ke pembicaraan nuklir di Wina bisa memakan waktu berbulan-bulan lagi.

Hossein Amir-Abdollahian, dikutip oleh media negara IRIB Iran, mengatakan pihak lain yang berpartisipasi dalam pembicaraan memahami bahwa akan memakan waktu dua atau tiga bulan bagi pemerintah baru untuk dibentuk dan dipersiapkan.

Maas, yang melakukan panggilan telepon dengan Amir-Abdollahian minggu lalu, mengatakan rentang waktu itu terlalu lama. Menteri Jerman itu menekankan bahwa dia masih optimis pada kesimpulan positif dari perjanjian nuklir Iran.

Delegasi dari pihak yang menandatangani JCPOA, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China pada April meluncurkan upaya untuk membawa Teheran dan Washington, yang mengabaikan kesepakatan pada 2018, kembali ke posisinya.

Setelah kemenangan Presiden Iran Ebrahim Raeisi pada pemilu 18 Juni, negosiasi di Wina ditangguhkan. Dalam pembicaraan tersebut, Iran menuntut agar semua sanksi Barat dicabut, sementara lawan bicaranya berusaha untuk mengembalikan kontrol terhadap program nuklirnya.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/menlu-as-waktu-untuk-selamatkan-perjanjian-nuklir-iran-hampir-habis/2359722
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement