Meski Zona Hijau, Warga Pulau Parang Diingatkan Tetap Prokes
Red: Muhammad Fakhruddin
Warga pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara menerima bantuan bahan kebutuhan pokok yang diserahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Balai Desa parang, jumat (10/9). Gubernur berkunjung ke desa terluar di Provinsi Jawa Tengah ini untuk memberikan bantuan social serta melihat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. | Foto: dok. Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,JEPARA -- Meski belum ditemukan kasus Covid-19 di wilayahnya, warga yang bermukim di pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara diimbau tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan.
Seperti membiasakan memakai masker saat beraktivitas di luar dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas maupun mengurangi kerumunan. Hal itu penting guna meminialkan risiko penularan Covid-19.
Imbauan ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan kerja sekaligus memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di di desa terluar Provinsi Jawa Tengah tersebut, Jumat (10/9).
Gubernur mengaku sempat dibuat heran, saat tiba di pulau Parang masih menyaksikan warga yang beraktivitas tanpa memakai masker --sebagai pelindung diri-- dari risiko penularan Covid-19.
Sehingga ia perlu terus mengingatkan kepada warga setempat untuk tetap melakukan antisipasi dan prosedur pencegahan terhadap penularan Covid-19, kendati sejauh ini kasusnya belum ditemukan.
Hari ini gubernur sengaja datang ke pulau Parang guna melihat program percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat yang ada di pulau Parang sekaligus juga ingin melihat kondisi masyarakatnya.
“Ini pulau terpencil dan tidak ada kasus Covid seperti penjelasan petinggi maupun bidan desa. Kenditi begitu saya minta dijaga, kita lindungi area ini agar tetap sehat dan bertahan sebagai desa zona hijau,” tegasnya.
Sementara itu, ratusan warga pulau Parang –hari ini—mengikuti vaksinasi massal di balai desa setempat. Pulau Parang saat ini dihuni tak kurang 397 KK.
Menurut Petinggi Parang, Muh Zaenal Arifin, kondisi desanya sejak dulu masuk zona hijau risiko penulara Covid-19. “Tidak ada satupun kasus Covid-19 di wilayah desa kami ini,” ungkapnya.
Meski begitu, ia juga mengungkapkan, jika warga di pulau Parang memang sangat menantikan program vaksinasi Covid-19 di daerahnya, sebagai upaya perlindungan dari risiko penularan Covid-19.
Sebagai daerah (desa) terluar dengan infrastruktur kesehatan yang terbatas, tentunya tidak ingin ada kasus Covid-19 di wilayahnya. “Makanya, vaksinasi juga sangat diharapkan warga kami,” tambahnya.
Ia berharap percepatan vaksinasi di pulau Parang bisa dipercepat. Dengan begitu maka geliat parwisata di Karimunjawa --khususnya di pulau Parang-- bisa kembali dibuka dan didatangi wisatawan.
Sebab, sejak pandemi Covid-19, wisata di Karimunjawa juga turut terdampak. “Alhamdulillah hari ini, bapak gubernur datang, membawa oleh- oleh vaksin dan paket sembako ke wilayah kami,” tegasnya.
Perihal yang sama juga disampaika oleh warga Desa Parang, Miftahul Huda (39). Ia mengaku senang desanya menjadi sasaran percepatan vaksinasi Covid-19.
Ia berharap --setelah ada program vaksinasi yang ditinjau langsung Gubernur Jawa Tengah—tersebut, bisa mendorong pemulihan ekonomi, wisata dan kesejahteraan masyarakat yang ada di desanya.
“Sebab selama aktivitas pariwisata ditutup, aktivitas perekonomian warga di pulau Parang juga ikut terdampak. Mudah mudahan setelah adanya vaksinasi ini, pelonggaran juga ada pelonggaran kegiatan wisata di Karimunjawa,” katanya.
Sementara itu, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, gubernur juga diajak mengecek sejumlah fasilits umum yang ada di pulau Parang tersebut. Diantaranya melihat pembangkit listrik tenaga diesel, mengecek dermagaserta fasilitas lainnya.
Selama kunjungan terrsebut, gubernur mengendarai sepeda motor dan membonceng istrinya, Siti Atikoh Ganjar Pranowo.