Pusat Perbelanjaan di Malang Masih Sepi
Red: Esthi Maharani
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi | Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para pelaku usaha menyatakan bahwa hingga saat ini pusat-pusat perbelanjaan di wilayah Malang Raya masih sepi pengunjung usai dibuka pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto mengatakan saat ini tingkat kunjungan masyarakat ke pusat-pusat perbelanjaan masih berada pada kisaran 30 persen dari total kapasitas per hari.
"Sekarang masih 30 persen pengunjung per hari, masih jauh dari harapan. Untuk akhir pekan juga masih sama," katanya.
Suwanto menjelaskan, kondisi saat ini memang terbilang cukup berat. Usai kurang lebih selama dua bulan pusat-pusat perbelanjaan di Malang Raya harus ditutup, saat ini jumlah pengunjung masih belum bisa pulih.
"Kondisinya memang belum baik-baik saja. Kami masih berupaya agar omzet itu bisa terus naik," katanya.
Sejauh ini, tenant atau gerai yang ada di pusat-pusat perbelanjaan yang masih mampu bertahan adalah para pelaku usaha makanan minuman. Sementara untuk usaha jenis lain seperti pakaian, dan lainnya, masih menghadapi kondisi yang sulit.
"Kebanyakan makanan dan minuman, termasuk sektor esensial yang masih bertahan. Kalau fesyen, berat," ujarnya.
Saat ini, di wilayah Kota Malang tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3 sejak awal September 2021. Dalam masa PPKM level 3 tersebut, pusat-pusat perbelanjaan mulai diperbolehkan untuk beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Tercatat, di wilayah Malang Raya, secara keseluruhan ada sebanyak 32.102 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 29.352 orang dilaporkan telah sembuh, 2.261 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.