Sabtu 11 Sep 2021 20:25 WIB

Biden Serukan Persatuan dalam Peringatan 9/11

Peringatan 20 tahun serangan 9/11 dibayangi oleh kembalinya Taliban

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Joe Biden berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Selasa, 31 Agustus 2021, di Washington.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Selasa, 31 Agustus 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan persatuan dalam peringatan 20 tahun serangan teror 9/11. Biden mengimbau kepada warganya untuk menyulut kembali semangat kerja sama yang muncul setelah serangan teror 9/11.

Dalam pidatonya, Biden berbicara tentang rasa persatuan nasional yang muncul setelah serangan 9/11. Ketika itu, jiwa kepahlawanan muncul di sejumlah tempat, bahkan di tempat-tempat tidak terduga.

Baca Juga

“Bagi saya, itulah pelajaran utama (dari kejadian) 11 September. Persatuan adalah kekuatan terbesar kita," kata Biden.

Biden akan mengunjungi tempat yang menjadi titik serangan dalam peringatan 20 tahun insiden 9/11. Pada Sabtu (11/9), Biden mengunjungi National September 11 Memorial, di mana menara kembar World Trade Center roboh akibat serangan pesawat yang ditabrakkan ke gedung tersebut.

Kemudian Biden akan mengunjungi lapangan di dekat Shanksville, Pennsylvania. Sebuah pesawat jatuh di lapangan tersebut setelah seorang penumpang secara heroik melawan teroris untuk mencegah pesawat itu menyerang Washington. Kemudian, Biden akan mengunjungi Pentagon.

"Tidak peduli berapa lama waktu telah berlalu, peringatan ini membawa semua (memori) kembali dengan menyakitkan seolah-olah Anda baru saja mendapat berita beberapa detik yang lalu," kata Biden.

Biden sekarang memikul tanggung untuk mencegah tragedi berulang di masa depan. Peringatan 20 tahun serangan 9/11 dibayangi oleh kembalinya Taliban setelah pasukan AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan. Kini Biden harus melawan ketakutan baru terhadap meningkatnya teror, setelah AS meninggalkan Afghanistan.

Biden adalah seorang senator ketika empat pesawat dibajak untuk melancarkan serangan teror terburuk di AS pada 2001. Biden memperingati serangan 9/11 untuk pertama kalinya sebagai panglima tertinggi.

Robert Gibbs, yang menjabat sebagai juru bicara mantan presiden Barack Obama, mengatakan peringatan 20 tahun serangan 9/11 menjadi momen bagi warga Amerika untuk melihat Biden sebagai presiden AS, bukan presiden Demokrat. Biden juga harus bisa meyakinkan masyarakat terkait situasi di Afghanistan.

"Rakyat Amerika agak berkonflik tentang apa yang mereka lihat di Afghanistan beberapa pekan terakhir. Ini saatnya bagi Biden untuk mengingatkan mereka tentang tugas menjadi panglima tertinggi dan menjadi pemimpin negara pada saat yang begitu penting," kata Gibbs.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement