REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR— Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menerima paparan wacana pengadaan Trem Pakuan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Sabtu (11/9). Ia pun mendukung terobosan Pemkot Bogor ini, demi pelayanan transportasi masyarakat.
“Saya rasa, kita jangan terjebak hanya (persoalan) Covid terus. Tadi Pak Wali Kota memaparkan bagaimana Tren Pakuan. Ya itu bagian investasi pasca-Covid,” ujarnya di Balai Kota Bogor, Sabtu (11/9).
Erick menyebutkan, pelayanan transportasi terhadap masyarakat harus dilayani sebaik-baiknya. Sehingga dengan adanya wacana terobosan transportasi ini, bisa memudahkan mobilisasi masyarakat. Termasuk juga menghubungkan Light Rail Transit (LRT) dengan Trem.
Menurut Erick, wacana pengadaan transportasi yang dilakukan Pemkot Bogor juga dapat memudahkan masyarakat bertransportasi dengan baik. Misalnya, untuk masyarakat Bogor yang hendak pergi ke Jakarta, dan sebaliknya.
“Jadi saya sangat mendukung terobosan yang diberikan Pak Wali Kota, bagaimana transportasi untuk pelayanan publik, kita sinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, kajian atau feasibilty study (FS) dari wacana trem di Kota Bogor sudah selesai. Mulai dari konsep, hingga dana yang dibutuhkan, yakni sebesar Rp 1,6 triliun.
Bima Arya menuturkan, hasil dari FS tersebut sudah disampaikan kepada Erick Thohir. Sehingga, ada dua hal yang perlu diselesaikan. Yakni terkait pendanaan dan kelembagaannya.
“Saya laporkan bahwa Kota Bogor siap untuk membangun komunikasi dengan semua, saya akan laporkan segera ke Pak Presiden. Dan pak Erick juga sarankan untuk melakukan pertemuan dengan Pak Presiden dan menteri terkait untuk melakukan akselerasi,” ucap Bima Arya.
“Karena angkanya Rp 1,6 triliun. Angkanya tidak kecil. Tapi bukan berarti tidak mungkin, sejauh kita bisa membangun komunikasi dengan semua,” imbuhnya.