Ahad 12 Sep 2021 12:04 WIB

In Picture: Budidaya Tiram di Sistem Konvensional di Banda Aceh

Sistem ini memanfaatkan ban bekas sebagai ban, kayu dan bambu bekas sebagai sarang..

Rep: Syifa Yulinnas/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021). Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)

Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021). Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar. (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah petani memanen tiram yang dibudidayakan dengan sistem konvensional atau kolektor menggunakan ban bekas di Desa Alue Naga, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (11/9/2021).

Budidaya tiram dengan menggunakan sistem konvensional dan sistem tradisional dengan memanfaatkan ban bekas, kayu bekas dan bambu bekas untuk sarang tiram masih dilakukan masyarakat pesisir karena budidaya tiram secara modern membutuhkan biaya besar.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement