REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hampir dua miliar Muslim di dunia dan kelompok agama terus berkembang pesat. Namun, Islam terus disalahpahami oleh banyak orang, sehingga memberi jalan kepada Islamofobia dan bahkan kekerasan terhadap Muslim.
Direktur Penelitian di Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) Dalia Mogahed mengatakan Islamofobia ada jauh sebelum 9/11. Ketidaksukaan terhadap Islam dan Muslim menjadi lebih sengaja dipersenjatai untuk kepentingan perang dan politik di dunia pascatragedi 11 September 2001 itu.
Mogahed mengatakan, Islamofobia pascatragedi 9/11 telah bermanifestasi dalam berbagai cara di seluruh dunia, termasuk penerapan larangan perjalanan Muslim yang diterapkan oleh kebijakan khas mantan presiden AS Donald Trump. Selain itu, penganiayaan terhadap orang-orang Uighur di China setidaknya sejak 2017 dan pembunuhan massal Rohingya di Myanmar.
Dua puluh tahun setelah tragedi 9/11, ketidaktahuan tentang Islam dan lainnya terus didorong oleh pandangan yang keliru yang umumnya digunakan banyak pihak. Berikut ini sembilan pandangan keliru tersebut, sebagaimana dilansir dari CNN.
1. Semua Muslim adalah Arab
Islam dimulai di Timur Tengah, tetapi sejak itu menyebar ke seluruh dunia. Dari Rohingya di Myanmar, hingga Uyghur di Cina, dan Bosnia di Balkan, Muslim adalah komunitas yang sangat beragam dan tidak berasal dari satu wilayah.
Meskipun banyak orang menggunakan istilah Muslim dan Arab secara bergantian, tetapi tidak tepat untuk melakukannya. "Orang Arab sebenarnya adalah minoritas dari populasi Muslim, baik secara global maupun di Amerika Serikat. Mereka 20 persen dari Muslim dunia," kata Mogahed.