Selasa 14 Sep 2021 18:36 WIB

Pertamina Efisiensi Rp 4 M per Tahun karena Pasang PLTS Atap

Pertamina menargetkan pemasangan PLTS di 5.000 SPBU yang berpotensi menghemat Rp 4 M

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertamina menargetkan pemasangan PLTS di 5.000 SPBU yang berpotensi menghemat sebesar total Rp 4 miliar dalam setahun untuk keseluruhan SPBU tersebut yang dihasilkan dari penghematan biaya tagihan listrik.  (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Pertamina menargetkan pemasangan PLTS di 5.000 SPBU yang berpotensi menghemat sebesar total Rp 4 miliar dalam setahun untuk keseluruhan SPBU tersebut yang dihasilkan dari penghematan biaya tagihan listrik. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina menargetkan pemasangan PLTS di 5.000 SPBU yang berpotensi menghemat sebesar total Rp 4 miliar dalam setahun untuk keseluruhan SPBU tersebut yang dihasilkan dari penghematan biaya tagihan listrik. Pemasangan PLTS tersebut akan dilakukan oleh Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina.

Transisi energi yang sedang dilakukan Pertamina tampak pada wajah SPBU Pertamina yang baru. Green Energy Station, konsep baru SPBU Pertamina, menyediakan layanan secara terintegrasi dan lebih ramah lingkungan kepada konsumen. Salah satu yang terlihat berbeda pada GES adalah penggunaan PLTS Atap untuk memenuhi kebutuhan listrik.

“Pertamina mendukung upaya pencapaian net zero emission. SPBU yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat untuk mengisi BBM menjadi lebih ramah lingkungan dengan konsep GES, di mana kebutuhan listriknya dipenuhi dengan PLTS serta menyediakan layanan untuk gaya hidup konsumen yang lebih ramah lingkungan. Pemasangan PLTS di 5.000  SPBU diperkirakan berpotensi menurunkan emisi sebesar 34 ribu ton CO2 per tahun,” ungkap Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.

Tidak hanya dekarbonisasi, penggunaan PLTS berpotensi memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik SPBU sampai dengan Rp1 juta per bulan yang berasal dari penghematan biaya tagihan listrik. Apabila sebanyak 5.000 SPBU memasang PLTS dengan kapasitas 5 KWp, maka total potensi penghematan yang dihasilkan sekitar Rp 4 milyar dalam setahun.