REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) melaksanakan rapat koordinasi Badan Saksi Nasional (BSN) di IPB Convention Center, Kota Bogor, Rabu (22/9). Rapat tersebut digelar dalam rangka penguatan konsolidasi agar Partai Golkar kembali menang pada Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan, BSN yang baru dibuat pada periode ini, dibentuk secara permanen bersamaan dengan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu). Menurut Doli, Golkar pada Pemilu 2009, 2014, dan 2019 tidak pernah menang lagi.
"Nah ini semua dibentuk dalam rangka kita untuk mempersiapkan konsolidasi dari jauh jauh hari Karena kita punya target menang kembali di tahun 2024. Kita ingin menang menjadi nomor 1 kembali karena kan sejak tahun 2004 ini kan terakhir kita menang tahun 2004,” ujar Doli di Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/9) malam WIB.
Oleh karena itu, sambung dia, dua institusi tersebut dibantuk untuk membantu untuk konsolidasi partai sampai penjaringan ke tingkat bawah, yaitu sampai tingkat tempat pemungutan suara (TPS). BSN akan bekerja mulai dari pemilihan legislatif, pemilihan presiden, maupun pemilihan kepala daerah.
"Jadi kita mempersiapkan saksi-saksi dari sekarang, dilatih kemudian nanti diberi bekal untuk menjadi saksi membantu memenangkan Golkar nanti di tahun 2024," tutur Ketua Komisi II DPR tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tb Ace Hasan Syadzily memastikan konsolidasi kemenangan Golkar harus dilakukan mulai sekarang. Di Provinsi Jabar, kata dia, ditargetkan ada 138 ribu saksi di seluruh tingkat kabupaten dan kota.
"Ini bukan saja untuk menghadapi Pemilu 2024, tapi juga ini sebagai ancang-ancang. Bukan saja mengawal pejabat tapi juga melakukan door to door kampanye kemenangan Partai Golkar, baik pilpres maupun pilkada 2024," ujar Ace.
Dia optimistis jika Golkar bisa merebut kemenangan di Provinsi Jabar. Pasalnya, masih ada waktu tiga tahun untuk memperkuat konsolidasi organisasi hingga tingkat TPS. Kader yang diprioritaskan pun berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Ace menuturkan, kader tersebut yang akan melakukan kampanye, mengawal suara, dan menjaga suara hingga ke tingkat TPS. "Jadi tentu kita pada prinsipnya kita sebagai partai terbuka. Tapi tentu kita akan lebih memperkuat konsolidasi intenal kita," ucap Ace.