Kamis 23 Sep 2021 17:27 WIB

Kementan Berkomitmen Kembangkan Produksi Susu Dalam Negeri

Kontribusi susu dalam negeri untuk kebutuhan nasional baru 22,7 persen

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun dan kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7 persen, sisanya masih dipenuhi dari impor.
Foto: Kementan
Kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun dan kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7 persen, sisanya masih dipenuhi dari impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian berkomitmen mengupayakan peternakan sapi perah untuk produksi berkelanjutan. Kementan bekerja sama dengan Danish Veterinary Food and Administration (DVFA) dalam kerangka kerja sama Strategic Sector Cooperation (SSC) Indonesia-Denmark.

"Susu merupakan salah satu sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang tinggi untuk kebutuhan manusia dan keberadaannya strategis untuk menghasilkan SDM berkualitas untuk pembangunan nasional. Maka perlu disiapkan produksi secara berkelanjutan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Makmun.

Ia menambahkan, kandungan makronutrien dan mikronutrien yang lengkap pada susu juga berpengaruh sangat vital pada masa pertumbuhan, menunjang kesehatan dan kecerdasan, serta mampu berperan dalam pencegahan stunting pada anak.

Secara nasional, jumlah populasi sapi perah relatif stagnan, untuk tahun 2020 berjumlah 584.582 ekor dengan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebanyak 997 ribu ton. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2020 juga masih berkisar 16,27 kg per kapita/tahun, masih lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam yang mencapai 20 kg/kapita/thn atau Malaysia sekitar 50 kg/ kapita/tahun.