Kamis 23 Sep 2021 20:43 WIB

DKI Tetap Gelar PTM di 1.500 Sekolah per 27 September

Evaluasi PTM DKI menemukan kasus positif Covid-19 di enam sekolah.

Sejumlah murid di DKI Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sejumlah murid di DKI Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun ada kasus positif Covid-19 di enam sekolah yang menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyebutkan belum ada pembatalan rencana PTM pada 1.500 sekolah akhir September ini. Sesuai dengan target, ada penambahan hingga 1.500 sekolah yang PTM terbatas di DKI pada 27 September 2021.

Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan, pada 27 September tersebut, ada penambahan 890 sekolah yang bergabung dengan 610 sekolah pada periode sebelumnya. Artinya, ada 1.500 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas.

Bahkan, kata Taga, 890 sekolah tambahan yang akan melaksanakan PTM terbatas tersebut sudah ditentukan, namun belum bisa dirilis oleh pihak dinas. Ke-890 sekolah tersebut sudah ditentukan berdasarkan dengan asesmen satu dan dua dengan validasi dan verifikasi pengawas melalui pelatihan protokol kesehatan dalam menggelar PTM sekolah.

"Jadi sekarang posisinya masih menunggu SK Kepala Dinas Pendidikan," ujar Taga saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/9).

Sebelumnya, Disdik DKI Jakarta menyebutkan, enam sekolah ditemukan kasus positif Covid-19 saat evalusia lingkungan sekolah yang menggelar PTM per tanggal 22 September 2021. Bahkan, Disdik DKI Jakarta telah melakukan penutupan sementara pada enam sekolah tersebut, ditambah satu sekolah yang ditutup akibat melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

"Jadi setelah dievaluasi per tanggal 22 September 2021 itu, memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara. Enam di antaranya karena ditemukan kasus positif, dan satu sekolah akibat melanggar prokes," kataTaga.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement