REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil menyatakan akan memprioritaskan vaksinasi Covid-19 di Jabar untuk sektor pendidikan. Hal itu seiring dengan diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada September 2021 ini.
Menurut Ridwan Kamil, idealnya seluruh peserta didik di Jabar yang mengikuti PTM Terbatas memang harus sudah mendapatkan vaksin. "Tapi surat edaran dari Mendikbud tidak mengharuskan siswa di vaksin dulu baru boleh PTM jadi kita melakukan dua proses bersamaan yang penting dia ada di PPKM level 3 maka boleh tatap muka walaupun belum divaksin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (24/9).
Namun, menurut Emil, pihaknya akan terus mengupayakan vaksinasi semaksimal mungkin. Jumlah vaksinasi harian di Jabar, adalah tertinggi di Indonesia, yaitu 311 ribu dosis per hari. Disusul Jawa Tengah 250 ribu dosis per hari, Jawa Timur 219 ribu dosis per hari, Jakarta 62 ribu dosis, Banten 77 ribu dan Sumatera Utara 70 ribu dosis per hari.
"Tentu sudah diarahkan, kita maksimalkan juga ke para siswa yang akan melaukan tatap muka karena tidal ada lagi PPKM level 4 di Jabar bahkan dari laproan BNPB terkait kewaspadaan minggu ini 100 persen, di Jabar kawaspadaam rendah alias kuning," jelasnya.
Bahkan Emil menyampaikan, telah menugaskan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menjadi Ketua Pokja Vaksinasi di Komite Penanggulangan Covid-19 Jabar.
"Sehingga untuk vaksin itu diarahkan ke dunia pendidikan karena sudah berlangsug prose tatap muka," kata Emil seraya mengatakan, Kadisdik sudah mengintruksikan kepala cabang dinas yang ada 13, untuk mengkoordinasikan percepatan vaksin di wilayahnya bersama pemerintah kota kabupaten.