Sabtu 25 Sep 2021 12:30 WIB

Mentan: Data statistik Penting Bagi Perencanaan Pertanian

Pertanian menjadi tulang punggung kehidupan bangsa.

Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan data statistik penting bagi perencanaan pertanian nasional. "Perencanaan agregasi konsepsi yang terstruktur baik hanya ada dari data statistik. Oleh karena itu bagi saya sebagai Menteri Pertanian, datalah salah satu sumber informasi yang tidak boleh terakrobatisasi atau bias dari kepentingan-kepentingan yang ada," ujar Syahrul Yasin Limpo dalam Seminar Nasional Hari Statistik Nasional (HSN) 2021 dan Penganugerahan Badan Pusat Statistik (BPS) Awards secara daring di Jakarta, Sabtu (25/9).

Menurut Mentan, data tidak boleh salah karena data menentukan arah sebuah kebijakan. Oleh karena itu siapapun pemangku kepentingan terhadap data statistik harus bisa menjadikan Hari Ulang Tahun Statistik Nasional Tahun 2021 menjadi sebuah konsolidasi konsepsi yang harus kita dorong bersama.

Baca Juga

"Karena kita semua membutuhkan data statistik dan pertanian menjadi tulang punggung kehidupan bangsa. Pertanian yang tergarap baik akan membuat kemampuan ekonomi mulai dari desa, kabupaten, provinsi dan secara nasional akan tumbuh dengan baik," katanya.

Mentan menambahkan, dengan pertanian itu sangat penting bagi kehidupan Indonesia, sebagai bangsa keempat terbesar dunia dengan populasi penduduk 273 juta orang yang membutuhkan makan dari pertanian. Namun tidak itu saja, pertanian adalah lapangan kerja yang terbesar, pertanian memperkuat ekonomi dasar sebuah bangsa, sebuah daerah yang bisa maju.

"Bisakah itu semua tanpa data? Kalau begitu data statstik menjadi penting karena awal dari perencanaan, akhir dari semua keberhasilan harus dimulai dari data yang akurat dan benar," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang bertumbuh meski dunia dan Indonesia sedang dilanda wabah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian bertumbuh dan bertahan positif.Karena itu, kata Mentan, sektor pertanian adalah sektor penting yang tidak bisa dianggap remeh, karena selalu menjadi kunci pada pertumbuhan ekonomi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement