REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Ciamis berada di angka sekitar 21 persen atau sudah disuntikkan kepada 209.626 orang dari target sasaran 998.228 orang hingga Selasa (28/9). Angka itu jauh di bawah rata-rata capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa Barat yang sudah mencapai 40,16 persen per 27 September.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Harun Al Rasyid mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di daerahnya tak mengalami banyak kendala. Hanya saja, distribusi vaksin yang datang ke Kabupaten Ciamis masih terbatas.
"Kendalanya hanya distribusi vaksin yang kita terima masih terbatas," kata dia saat dihubungi Republika Jabar, Selasa (28/9).
Menurut dia, pihaknya terus melakukan upaya ke tingkat pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat agar mendapat distribusi vaksin tambahan. Sebab, apabila distribusi terus terbatas, capaian vaksinasi di Kabupaten Ciamis tak bisa mengalami percepatan.
Harun menilai, saat ini masyarakat di Kabupaten Ciamis juga sudah antusias dalam melaksanakan vaksinasi. Ia mengakui, masih ada beberapa kelompok tertentu yang menolak vaksinasi. Namun, setelah diedukasi oleh petugas, mereka akhirnya mau melakukan vaksinasi. "Apalagi juga kan sekarang sertifikat vaksin juga menjadi syarat berbagai kegiatan. Jadi sudah jadi kebutuhan juga," kata dia.
Harun menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menargetkan dalam satu hari harus dapat melakukan vaksinasi sebanyak 10 ribu dosis. Namun, lantaran distribusi masih terbatas, target itu belum terpenuhi.
"Saat ini di kita per hari rata-rata masih 7.500 dosis," kata dia.
Ia berharap, pemerintah provinsi atau pusat bisa memenuhi kebutuhan vaksin di Kabupaten Ciamis. Dengan begitu, dapat dilakukan akselerasi dalam pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Ciamis.