REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sebuah kejutan terjadi di pentas Liga Champions (UCL) musim ini. Real Madrid tak berdaya menghadapi tim asal Moldova, FC Sheriff Tiraspol pada matchday kedua Grup D UCL.
Madrid bertindak sebagai tuan rumah. El Real kalah 1-2 dari Sheriff di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (29/9) dini hari WIB.
Pelatih Los Blancos, Carlo Ancelotti bereaksi. Ia merasa anak asuhnya sudah tampil dengan intensitas tinggi.
"Kami kalah karena detail kecil, meski tim bermain bagus. Sulit untuk dijelaskan, seharusnya kami lebih baik di sepertiga akhir," kata Ancelotti, dikutip dari uefa.com.
Berkali-kali Los Blancos melakukan tekanan. Data whoscored menunjukkan penggawa si putih melepaskan 31 tembakan.
Sebanyak 11 di antaranya, tepat sasaran. Tapi hanya satu berbuah gol. Itu pun lewat penalti yang dicetak oleh Karim Benzema.
Bandingkan dengan kubu tamu yang hanya mengoleksi tiga shots on target. Sebanyak dua di antaranya, berbuah gol.
Sheriff bermain efektif. Mereka benar-benar memaksimalkan sedikit peluang yang diperoleh.
"Detail kecil yang membuat kami kalah di pertandingan ini. Pelajaran bagi kami di masa depan, karena ini adalah kekalahan yang tidak pantas kami dapatkan," ujar Ancelotti.
Hasil tersebut membuat Madrid berada di posisi kedua klasemen sementara Grup D. Sheriff di singgasana.
Don Carlo merasa tak ada pilihan lain bagi kubunya. Setiap pertandingan tersisa di grup ini, bak final.
"Kami harus memenangkan laga berikutnya," ujar juru taktik asal Italia itu.
Sejenak lepaskan urusan di Eropa. Fokus El Real menuju ranah domestik.
Los Blancos akan bertamu ke markas Espanyol. Duel journada kedelapan La Liga Spanyol itu berlangsung di RCDE Stadium, Ahad (3/10) malam WIB.