Kamis 30 Sep 2021 11:30 WIB

Gantikan Erick Thohir, Ini Sambutan Kak Menteri BUMN Sharon

Sharon berharap kolaborasi ini bisa meningkatkan produktivitas petani.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kiri), Direktur Utama BRI Sunarso (kedua dari kanan), Kak Menteri BUMN Sharon (kanan) dalam acara nota kesepahaman sinergi dalam pemberdayaan pertanian melalui program Makmur antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kiri), Direktur Utama BRI Sunarso (kedua dari kanan), Kak Menteri BUMN Sharon (kanan) dalam acara nota kesepahaman sinergi dalam pemberdayaan pertanian melalui program Makmur antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Finalis Girls Takeover 2021, Sharon, memulai hari dengan menjadi Menteri BUMN pada Kamis (20/9). Perempuan berusia 24 tahun tampak percaya diri menggantikan posisi Erick Thohir selama satu hari. 

"Ini MoU (nota kesepahaman) yang luar biasa," ucap Sharon saat memulai sambutan nota kesepahaman sinergi dalam pemberdayaan pertanian melalui program Makmur antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/9).

Baca Juga

Di hadapan Erick Thohir, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, dan Direktur Utama BRI Sunarso, Sharon berharap adanya perluasan kolaborasi dari BRI dan Pupuk Indonesia ke depan dalam meningkatkan produktivitas petani lokal, bukan hanya pada penyediaan modal dan sarana produksi. 

"Kita betul-betul melihat setiap bagiannya, kita sama-sama monitor," ucap Sharon.

Perempuan asal Jawa Barat itu juga mendorong tersedianya akses pasar dalam setiap hasil produksi petani. Sharon berharap kolaborasi ini bisa meningkatkan produktivitas petani yang pada akhirnya para petani bisa membeli pupuk nonsubsidi.

"Meningkatkan daya beli ini rasanya sangat penting untuk petani," ungkap Sharon.

Sharon menilai pendampingan budidaya juga harus benar-benar dilakukan secara nyata dan tidak hanya formalitas. Sharon meyakini program Makmur masih memiliki potensi besar dalam peningkatan sasaran wilayah.

"Tentu ini bisa memberikan nilai lebih bagi pelaku pasar untuk rantai pasok kaitan dengan BUMN holding pangan selaku offtaker," ucap Sharon.

Sharon mengharapkan seluruh BUMN pangan dapat saling membantu untuk bersama-sama memperbesar pasar petani sehingga UMKM juga dapat naik kelas. 

"Kita perlu fokus dengan inklusivitas, peningkatan produktivitas, dan kualitas dalam bibit, pupuk, permodalan infrastruktur, pendampingan, dan akses pasar," kata Sharon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement