REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan uji usap secara acak kepada para siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Kegiatan dilakukan untuk memastikan kondisi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku telah mengikuti rapat dengan Menko Maritim dan Investasi membahas tentang rencana uji usap secara acak kepada siswa yang mengikuti PTM. Sampling siswa dilakukan sebanyak 10 persen dari total sekolah yang gelar PTM.
"Hasil tadi malam bersama Menko Maritim sampling jadi kalau sekarang sekolah ada berapa diambil 10 persen," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/9). Ia menuturkan, jika hasil uji usap yang dilakukan secara acak menunjukan kasus Covid-19 di bawah satu persen maka PTM tetap dilanjut.
Namun, apabila persentase berada di angka satu hingga lima persen maka para siswa tidak diperbolehkan masuk ke kelas. Sedangkan apabila persentase di atas lima persen maka sekolah ditutup.
"Sampling gak diambil semua, sekarang udah 1.600 lebih (sekolah gelar PTM) diambil 10 persen," katanya. Yana menuturkan, pihaknya masih akan menyusun kegiatan uji usap secara acak kepada siswa.
"Keputusannya baru malam. Nanti sama Disdik," ujarnya. Ia menuturkan, sejauh ini penyelenggaraan PTM di Kota Bandung relatif berjalan aman dan belum ditemukan siswa yang terpapar kasus Covid-19.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial menambahkan kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung saat ini relatif landai. Namun, ia mengaku belum akan melakukan pelonggaran kegiatan di sektor apapun. "Saya kira kita nunggu dulu, besok ratas (rapat terbatas)," katanya. Ia menuturkan, perkembangan Covid-19 di Kota Bandung akan dibahas pada saat ratas termasuk kebijakan yang akan ditempuh.