PTM Tingkat SMP di Surabaya Sementara Dialihkan ke Daring

Red: Andri Saubani

Guru mengajar muridnya secara luring dan daring di ruang kelas di SDN Kaliasin I, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemkot Surabaya memulai pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Guru mengajar muridnya secara luring dan daring di ruang kelas di SDN Kaliasin I, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemkot Surabaya memulai pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. | Foto: ANTARA/Didik Suhartono

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dialihkan sementara ke sistem daring menjelang Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SMP. Asesmen Nasional adalah program pemerintah pusat.

"Jadi saat ini kami berkonsentrasi untuk mempersiapkan ANBK yang akan diikuti oleh kelas 8. ANBK itu akan digelar pada 4-7 Oktober 2021," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugrohodi Surabaya, Kamis (30/9).

Menurut dia, saat ini pihak Dispendik dan pihak sekolah sedang mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) berupa komputer, karena nantinya ANBK ini hampir mirip dengan ujian nasional yang menggunakan komputer. Bahkan, kini Dispendik tengah mempersiapkan pengawas hingga administrasinya.

"Sistemnya nanti hampir mirip dengan UN (ujian nasional) dulu. Jadi, mereka akan mengerjakan soal langsung di komputer untuk mengukur kompetensi dan numerasi siswa," kata dia.

Baca Juga

Oleh karena itu, lanjut dia, dalam rangka sterilisasi tempat, persiapan sarpras dan administrasi di sekolah, serta supaya pelaksanaannya lebih lancar, maka pembelajaran di SMP dilakukan secara daring sampai ANBK selesai.

"Mulai hari ini dialihkan ke daring, dan mungkin pada hari Senin (11/10), PTM di SMP bisa dilakukan kembali, karena ANBK-nya sudah selesai," ujarnya.

Aji juga memastikan, pada saat pelaksanaan ANBK, Dispendik akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, pelaksanaan ANBK itu sudah diasesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya. Sehingga, nantinya pelaksanaannya akan dibagi ke dalam beberapa sesi, dan setiap sesi di dalam kelas hanya 15 siswa.

"Nanti kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk mengatur jadwal tes swab siswa yang akan mengikuti ANBK ini, karena kita berharap nantinya siswa yang mengikuti ANBK benar-benar sehat. Inilah bentuk kehati-hatian kami di masa pandemi ini," ujarnya.

Selain itu, Aji juga membantah adanya klaster sekolah di Kota Surabaya yang menyebabkan PTM SMP ditiadakan. Menurutnya, PTM itu bukan ditiadakan atau dihentikan, tapi dialihkan sementara karena sekolah tengah mempersiapkan ANBK ini.

"Tes usap yang dilakukan kepada siswa itu merupakan bentuk kehati-hatian pemkot selama menggelar PTM di sekolah," katanya.

photo

Tips sekolah tatap muka agar tetap aman. - (Republika.co.id)

Terkait


Sebanyak 1.759 Sekolah di Jabar Sudah Gelar PTM

Persis: Selama PTM Belum Ada Laporan Kasus Covid

Cegah Klaster Sekolah, Puskesmas di Garut Awasi PTM

Vaksinasi Covid-19 Koarmada II di Lapangan Thor Surabaya

Kota Padang Masih Kebut Vaksinasi Pelajar Bersiap PTM

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark