Jumat 01 Oct 2021 14:12 WIB

Wisatawan Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi di Probolinggo

Sudah disapkan semua infrastruktur termasuk tempat cuci tangan, garis jarak pembatas.

Petani merawat tanaman stroberi tempat wisata petik buah stroberi di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Petani merawat tanaman stroberi tempat wisata petik buah stroberi di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Wisatawan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan menggunakan masker untuk masuk ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Aturan ini untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di kawasan wisata.

"Demi mendukung pembukaan kembali destinasi wisata di Probolinggo, kami sudah siapkan semua infrastruktur termasuk tempat cuci tangan, garis jarak pembatas dan kebersihan," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto di Probolinggo, Jumat (1/10).

Baca Juga

Sejak masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, sejumlah destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo sudah mulai dibuka. Namun pembukaan sejumlah destinasi wisata itu diikuti dengan sejumlah aturan yang sangat ketat. "Semua wisata sudah bisa dibuka dengan kuota 25 persen, namun ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan mulai dari wajib memakai masker dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.

Secara perlahan-lahan, lanjut dia, pihaknya akan mempersiapkan aplikasi PeduliLindungi ini di seluruh destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo. Termasuk di semua restoran, hotel dan kafe diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka memastikan bahwa pengunjung wisata sudah tervaksin dan kondisi sehat.

"Aturan itu berlaku di semua destinasi yang ada di Kabupaten Probolinggo. Semua sama wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan memakai aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan jauh-jauh hari sebelumnya untuk sosialisasi terkait aturan tersebu. Karena mereka sudah bersiap cukup lama untuk reaktivasi itu melalui keberadaan Laskar Waras atau Patriot Sehat yang diciptakan, agar bisa menjadi role model dan menyampaikan langsung kepada wisatawan yang akan dan mau berkunjung ke wisata.

Sugeng mengatakan konsep pariwisata tahun ini berbeda dengan tahun kemarin. Karena pariwisata tahun ini harapannya meskipun jumlahnya terbatas tetapi berkualitas. Artinya dipastikan orang-orang yang berkarakter sehat dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang berkunjung ke objek wisata.

"Saya mengimbau kepada seluruh pengelola jasa usaha wisata agar tetap mematuhi protokol kesehatan, selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19 baik desa maupun kecamatan ketika ada persoalan di lapangan, serta selalu menjaga kesehatan diri sendiri dan calon wisatawan," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement