REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah menerima telepon Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kantor Kerajaan Yordania mengatakan sambungan ini komunikasi pertama sejak konflik di Suriah pecah sepuluh tahun yang lalu.
Langkah terbaru dari upaya menormalisasikan hubungan dua pemimpin negara yang sudah lama berada di pihak yang berlawanan di perang sipil Rusiah. Yordania mendukung pemberontak yang didukung negara-negara Barat yang ingin menggulingkan Assad.
"Mereka membahas hubungan persaudaraan dua negara dan upaya untuk memperkuat kerja sama," kata Kerajaan Yordania, Ahad (3/10).
Kerajaan mengatakan Raja Abdullah mengatakan pada Assad negaranya mendukung integritas nasional Suriah. Serta untuk memilihara 'stabilitas dan keadulatan' negara tetangga.
Raja Abdullah pernah meminta Assad mengundurkan diri sebagai presiden Suriah. Setelah ia itu menindak keras pengunjuk rasa pro demokrasi yang memicu perang pada tahun 2011.