Senin 04 Oct 2021 03:05 WIB

Raja Yordania Berbicara Lewat Telepon dengan Presiden Suriah

Raja Yordania Abdullah menerima telepon Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Dalam foto yang diambil dari video ini, Raja Abdullah II dari Yordania, berbicara dari jarak jauh berpidato di depan sesi ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pesan yang telah direkam sebelumnya, Rabu, 22 September 2021, di markas besar PBB.
Foto: AP/UN Web TV
Dalam foto yang diambil dari video ini, Raja Abdullah II dari Yordania, berbicara dari jarak jauh berpidato di depan sesi ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pesan yang telah direkam sebelumnya, Rabu, 22 September 2021, di markas besar PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah menerima telepon Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kantor Kerajaan Yordania mengatakan sambungan ini komunikasi pertama sejak konflik di Suriah pecah sepuluh tahun yang lalu.

Langkah terbaru dari upaya menormalisasikan hubungan dua pemimpin negara yang sudah lama berada di pihak yang berlawanan di perang sipil Rusiah. Yordania mendukung pemberontak yang didukung negara-negara Barat yang ingin menggulingkan Assad.

Baca Juga

"Mereka membahas hubungan persaudaraan dua negara dan upaya untuk memperkuat kerja sama," kata Kerajaan Yordania, Ahad (3/10).

Kerajaan mengatakan Raja Abdullah mengatakan pada Assad negaranya mendukung integritas nasional Suriah. Serta untuk memilihara 'stabilitas dan keadulatan' negara tetangga.

Raja Abdullah pernah meminta Assad mengundurkan diri sebagai presiden Suriah. Setelah ia itu menindak keras pengunjuk rasa pro demokrasi yang memicu perang pada tahun 2011.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement