Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menyelesaikan proses pembuatan teh daun kelor (Moringa Oleifera) di Pusat Inkubator Bisnis Teknologi (PIBT) Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (4/10/2021). Teh kesehatan berbahan dasar daun kelor tersebut dipasarkan ke beberapa daerah seperti Banda Aceh, Medan, Jakarta seharga Rp25.000 per bungkus. (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menyelesaikan proses pembuatan teh daun kelor (Moringa Oleifera) di Pusat Inkubator Bisnis Teknologi (PIBT) Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (4/10/2021). Teh kesehatan berbahan dasar daun kelor tersebut dipasarkan ke beberapa daerah seperti Banda Aceh, Medan, Jakarta seharga Rp25.000 per bungkus. (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menjemur daun kelor (Moringa Oleifera) sebelum proses pembuatan teh daun kelor di Pusat Inkubator Bisnis Teknologi (PIBT) Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (4/10/2021). Teh kesehatan berbahan dasar daun kelor tersebut dipasarkan ke beberapa daerah seperti Banda Aceh, Medan, Jakarta seharga Rp25.000 per bungkus (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,ACEH BARAT -- Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menyelesaikan proses pembuatan teh daun kelor (Moringa Oleifera) di Pusat Inkubator Bisnis Teknologi (PIBT) Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (4/10/2021).
Teh kesehatan berbahan dasar daun kelor tersebut dipasarkan ke beberapa daerah seperti Banda Aceh, Medan, Jakarta seharga Rp25.000 per bungkus.
sumber : Antara
Advertisement