REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran mengingatkan bahwa setelah tugas Rasulullah SAW selesai, selanjutnya tugas tersebut menjadi tugas orang-orang beriman. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Ma'idah Ayat 99 dan tafsirnya.
مَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا تَكْتُمُوْنَ
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan (amanat Allah), dan Allah mengetahui apa yang kamu tampakkan dan apa yang kamu sembunyikan. (QS Al-Ma'idah: 99).
Ayat ini dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama menerangkan, setelah Allah menjelaskan bahwa semua balasan atas perbuatan-perbuatan yang jelek adalah di tangan-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu yang diperbuat hamba-Nya, maka Allah menegaskan lagi tugas Rasul-Nya.
Tugas Rasul-Nya adalah menyampaikan risalah, yakni menyampaikan hukum-hukum, peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk-Nya, serta wa'd (janji) dan wa'id (ancaman)-Nya. Apabila semua itu telah dilaksanakan oleh Rasul, maka selesailah tugasnya, dan lepaslah ia dari tanggung jawabnya. Maka selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab orang-orang beriman.
Adapun pemberian pahala kepada orang-orang yang taat, dan menimpakan azab kepada orang-orang yang durhaka, adalah hak dan wewenang Allah semata.
Pada akhir ayat ini, kembali Allah menegaskan bahwa Dia senantiasa mengetahui apa yang diperbuat manusia secara terang-terangan, maupun yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, termasuk gerak-gerik hati sanubari mereka. Ini merupakan peringatan keras dari Allah kepada orang-orang yang tidak menaati peraturan dan hukum-hukum-Nya. Oleh sebab itu, sepantasnyalah manusia bertakwa kepada-Nya, dan tidak menyalahi perintah-perintah-Nya
Dalam penjelasan Tafsir Ringkas Kementerian Agama, ayat ini mengandung arti, Allah menyatakan bahwa tidak ada kewajiban seorang Rasul menjadikan seseorang untuk beriman. Tugas Rasul menyampaikan kepada orang-orang ajaran Allah dengan benar, sehingga mereka tidak dapat beralasan bahwa ajaran Allah tidak sampai kepadanya.