Rabu 06 Oct 2021 08:21 WIB

Uni Emirat Arab akan Luncurkan Misi Asteroid pada 2028

Uni Emirat Arab semakin gencar dengan misi antariksa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Negara UEA untuk Teknologi Maju Sarah al-Amiri
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Menteri Negara UEA untuk Teknologi Maju Sarah al-Amiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan rencana untuk meluncurkan misi ambisius ke sabuk asteroid pada 2028. Rencana ini diumumkan pada Selasa (5/10).

Ini akan menjadi upaya antar planet kedua yang dilakukan UEA. Yang pertama adalah Misi Mars Emirates (EMM), dengan meluncurkan pengorbit bernama Hope menuju Planet Merah pada Juli 2020.

Baca Juga

Pejabat UEA mengatakan harapan masih kuat dan misi asteroid yang akan datang akan membangun keberhasilannya.

“Tujuan kami jelas yaitu untuk mempercepat pengembangan inovasi dan perusahaan berbasis pengetahuan di Emirates,” kata Sarah Al Amiri, Ketua Badan Antariksa UEA, mengatakan dalam sebuah pernyatan email pada Selasa (5/10), dilansir dari Space, Rabu (6/10).

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, misi asteroid, yang namanya belum terungkap, akan diluncurkan pada 2028. Misi akan mempelajari tujuh asteroid yang berbeda dari dekat selama misinya, yang akan berpuncak pada pendaratan di baru ruang angkasa pada 2033.

Langkah terakhir itu cukup ambisius. Hanya segelintir misi- NASA’s Near-Earth Asteroid Rendezvous (NEAR) Shoemaker dan pesawat ruang angkasa OSIRIS-Rex serta wahana Hayabusa1 dan Hayabusa2 Jepang-telah melakukan pendaratan lunak di asteroid hingga saat ini. UEA akan bermitra dalam misi asteroid dengan laboratory for Atmospheric and Space Physics di University of Colorado, Boulder yang juga merupakan mitra kunci dalam misi Hope Mars.

“Tujuan sains dari misi asteroid dan instrumen yang akan dibawanya, akan diumumkan pada pertengahan 2022,” kata pejabat UEA.

Misi asteroid adalah bagian dari upaya bersama UEA ke luar angkasa, yang juga mencakup rencana pengiriman penjelajah bulan yang disebut Rashid ke permukaan bulan pada 2022. UEA berharap upaya semacam itu akan membangun keterampilan teknologi dalam populasinya dan membantu tumbuh dan mendiversifikasi ekonominya, yang telah lama sangat bergantung pada ekspor minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement