REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics Co Ltd (005930.KS) diprediksi menghasilkan laba dan pendapatan secara kuartalan terbaiknya dalam tiga tahun. Hal ini didorong kenaikan harga chip memori dan penjualan cepat dari smartphone lipat terbarunya.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (6/10), laba operasional pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia kemungkinan melonjak menjadi 16,1 triliun won atau 14 miliar dolar AS pada September 2021. “Itu akan naik 30 persen dari 12,35 triliun won setahun sebelumnya dan tertinggi sejak kuartal ketiga 2018. Pendapatan kemungkinan naik 11 persen menjadi 74,6 triliun won, rekor tertinggi,” tulis Refinitiv Smart Estimate.
Kekurangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam chip semikonduktor di tengah pandemi telah mendukung hasil dan saham Samsung, yang melonjak 45 persen tahun lalu dan mencapai rekor tertinggi pada awal 2021. Tetapi saham telah turun sejak itu, ditambah dengan kerugian pada September ketika rekan AS Micron memperingatkan pengiriman chip memorinya akan tergelincir dalam waktu dekat, di tengah pandangan industri harga chip akan jatuh setelah mencapai puncaknya pada Juli sampai September.
"Saham Samsung telah jatuh karena panduan Micron tetapi tidak seperti Micron, Samsung menginternalisasi komponen utama dan memiliki bisnis lain seperti seluler dan pengecoran untuk meningkatkan kinerja," kata analis Hanwha Investment & Securities Lee Soon-hak.
"Harga memori (chip) terlihat rebound tahun depan setelah periode penurunan yang singkat," tambah Lee.
Divisi chip Samsung kemungkinan akan melaporkan laba operasional sebesar 9,9 triliun won. Rata-rata dari enam perkiraan analis naik 79 persen dari tahun sebelumnya, dibantu oleh kenaikan harga dan pengiriman chip memori.
Harga chip DRAM, yang digunakan di server, ponsel, dan perangkat komputasi lainnya, melonjak 7,9 persen dibandingkan kuartal Juni. Sementara chip flash NAND yang melayani pasar penyimpanan data naik 5,5 persen.
Analis juga memperkirakan margin operasi dua digit bisnis manufaktur kontrak chip Samsung karena klien bergegas untuk mengamankan kapasitas produksi.
Divisi selulernya diperkirakan memperoleh laba operasi 3,7 triliun won. Nilai ini turun dari 4,45 triliun won tahun sebelumnya tetapi naik dari 3,2 triliun won kuartal sebelumnya.
“Diperkirakan dua juta model Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3 terjual dalam sebulan sejak diluncurkan pada Agustus, dengan penjualan tertinggi di Korea Selatan diikuti oleh Amerika Serikat,” kata Jene Park, analis riset senior di Counterpoint.