Pariwisata dan Transportasi Surabaya Diusulkan Terintegrasi

Red: Bilal Ramadhan

Warga bersepeda mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/10/2021). Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya membuka kembali tempat wisata itu yang sempat tutup karena pandemi COVID-19 dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 25 persen dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Warga bersepeda mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/10/2021). Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya membuka kembali tempat wisata itu yang sempat tutup karena pandemi COVID-19 dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 25 persen dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. | Foto: ANTARA/Didik Suhartono

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Program pariwisata diusulkan terintegrasi dengan pengembangan transportasi guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat pandemi Covid-19.

"Pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) lalu telah disepakati bahwa aksesibilitas pariwisata akan menjadi prioritas dalam mendukung pemulihan ekonomi," kata anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya William Wirakusuma.

Rencana tersebut, lanjut dia, perlu dikonkritkan dengan program lintas urusan yaitu pariwisata dan perhubungan. Sejauh ini, William belum melihat adanya sinkronisasi yang jelas.

William sendiri sempat mengusulkan rencana itu dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD Surabaya 2022 yang berlangsung sejak akhir September lalu.

Menurut dia, kunjungan tempat wisata Kota Surabaya mengalami penurunan secara drastis akibat pandemi. Sebelum pandemi, tahun 2019 tercatat sekitar 6,5 juta pengunjung dari 20 objek wisata utama Kota Surabaya.

Angka pengunjung terus menurun menjadi sekitar 1,7 juta dan 500 ribu pada tahun 2020 dan 2021. Ia mengatakan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kawasan Religi Sunan Ampel, dan Kenjeran Park adalah tempat wisata yang paling banyak dikunjungi dan akses transportasi umumnya sudah ada.

Jika tempat-tempat wisata lain diberikan akses transportasi umum, ia meyakini pengunjungnya juga akan naik. "Untuk wisatawan luar kota, bisa difasilitasi dengan memasukkan akses Suroboyo Bus ke stasiun-stasiun. Intinya aksesnya harus dipermudah," kata William.

Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 dua bulan terakhir, kata dia, beberapa tempat wisata direncanakan dibuka terbatas. Sedangkan pariwisata merupakan sektor penting karena dapat menciptakan efek pengganda ekonomi.

Selain kontribusi ke pendapatan daerah, lanjut dia, pariwisata juga menjadi pemantik ekonomi sektor perhotelan, hiburan, pedagang UMKM, cenderamata, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kata William, pemulihan sektor pariwisata merupakan agenda prioritas dalam pemulihan ekonomi. Pemkot Surabaya telah berusaha mengembangkan objek wisata baru seperti mangrove, bozem dan wisata air. Bahkan yang teranyar kemarin berencana membuka wisata medis bulan depan.

"Saya menyarankan rencana pengembangan tempat wisata baru ini harus dibarengi dengan perbaikan akses transportasi supaya hasilnya optimal," kata William.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Ketua RT/RW Diminta Awasi Pelajar tak Keluyuran Usai PTM

Pemkot Bekasi Kebut Vaksinasi Warga di Pondokgede

Kasus Covid Sudah Turun, Anak Bisa Masuk Mal di Bekasi

Reinfeksi Covid-19 Intai Penyintas yang Belum Divaksinasi

Pemkot Bandung Pastikan PTM Aman dengan Tes Antigen Acak

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark