REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu membuat penyelenggaraan peringatan maulid nabi harus dipersiapkan dengan matang. Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Ustazah Syifa Fauziah menjelaskan, penyelenggaran peringatan maulid Nabi Muhammad SAW oleh komunitas majelis taklim telah mendapatkan restu dari pemerintah. Hal ini seiring dengan dibolehkannya penyelenggaraan acara berbasis kemasyarakatan di zona-zona tertentu.
“Sehingga memang penyelenggaraan maulid Nabi di majelis-majelis taklim sudah bisa diselenggarakan. Karena memang sudah dibolehkan oleh pemerintah menyelenggarakan acara,” kata Ustazah Syifa saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/10).
Dia menekankan, meski aktivitas penyelenggaraan maulid nabi dilakukan oleh majelis taklim, penerapan protokol kesehatan (prokes) akan terus dijaga. Dia percaya jamaah khususnya kaum ibu majelis taklim sudah sangat mengerti pentingnya menjaga prokes apabila sedang dalam suatu perkumpulan.
Hal-hal yang berkaitan dengan prokes dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan tidak menghadiri kegiatan di majelis taklim apabila sedang sakit, telah dipahami dengan baik oleh jamaah. Dengan turunnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, dia mengaku telah mendapatkan sejumlah pemberitahuan pembukaan aktivitas majelis taklim kembali.“Alhamdulillah, melihat sekarang ini (penanggulangan Covid-19) sudah jauh lebih baik, saya pun sudah mulai mendapatkan pemberitahuan bahwa majelis taklim buka lagi,” kata dia.
Untuk itu, dia melihat, antusiasme majelis taklim dalam menyambut aktivitas peringatan hari-hari besar Islam sangat dinanti. Termasuk di antaranya adalah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, dia mengatakan, BKMT mengimbau kepada majelis taklim yang hendak melaksanakan peringatan maulid Nabi untuk tetap patuh dan taat protokol kesehatan untuk menghindari dampak penularan virus tersebut.“Saya yakin juga para ustazah akan mengimbau jamaahnya untuk taat prokes,” kata Ustazah Syifa.