Jumat 08 Oct 2021 15:46 WIB

Ekonom: Indonesia Harus Perkuat Perdagangan dengan ASEAN

Perdagangan internasional paling intens ialah dengan sesama negara tetangga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Ekonom senior Faisal Basri menyebut Indonesia harus memperkuat perdagangan dengan negara ASEAN.
Foto: AP/Koji Sasahara
Ekonom senior Faisal Basri menyebut Indonesia harus memperkuat perdagangan dengan negara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Faisal Basri menyebut Indonesia harus memperkuat perdagangan dengan negara ASEAN. Dia menuturkan, sebagian besar barang Indonesia diekspor ke negara Asia bukan ASEAN.

"Jadi kita perkuat Asia nya dan perkuat ASEAN nya. Kita dagang sesama ASEAN relatif kecil," kata Faisal dalam webinar Analisis Lingkungan Ekonomi dan Bisnis Terhadap Disrupsi di Sektor Transportasi, Jumat (8/10).

Baca Juga

Dia menuturkan, dalam melakukan perdagangan sebaiknya Indonesia saat ini jangan terlalu jauh mencari kawan. Sementara kawan terdekat Indonesia di negara ASEAN ditinggalkan.

Padahal menurutnya, potensi ASEAN luar biasa. Meskipun, saat ini negara Asia seperti Jepang dan India juga tidakbisa ditinggalkan karena menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia.

Pada akhirnya, Faisal menilai nantinya transportasi akan mengikuti perdagangan. Faisal mengatakan, untuk impor dan ekspor yang dilakukan Indonesia saat ini komposisinya sudah baik dengan Asia.

Untuk itu, Faisal berharap Presiden Joko Widodo mau memaksimalkan hubungan perdagangan dengan ASEAN. "Bukan secara formal tapi sumber persatuan dan gagasan baru," tutur Faisal.  

Sebab, dia menilai, perdagangan internasional paling intens dengan sesama negara tetangga. Seperti yang dilakukan Amerika Serikat banyak melakukan ekspor ke Kanada dan Mexico.

"Geografis menjadi penting dan semakin penting agar bisa berdagang dengan tetangga ekonomi kita terintegrasi dulu. Pentingnya ASEAN untuk Indonesia menjadi satu kesatuan ekonomi," ungkap Faisal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement