REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG) Leonardo Araujo meminta Real Madrid diberi hukuman oleh otoritas sepak bola atas upaya mereka menandatangani Kylian Mbappe pada jendela transfer musim dingin 2022 mendatang.
Kabar tentang kepindahan Mbappe ke Madrid terus berembus kencang. Terakhir, Madrid dilaporkan bakal mengikat pesepak bola asal Prancis pada mercato Januari nanti dengan status bebas transfer mengingat kontraknya bersama PSG akan habis pengujung musim 2021/2022.
Leonardo pun murka dengan Madrid yang dinilai tidak menghormati kontrak sang pemain dengan pihak Les Parisien, PSG. Ia meminta otoritas sepak bola untuk memberikan hukuman kepada tim peraih 13 gelar Liga Champions.
"Pihak Madrid menyangkal, tetapi saya pikir mereka telah bekerja selama dua tahun untuk mengontrak Mbappe dan mereka harus dihukum," kata Leonardo menjelaskan kepada Sky Sports dilansir Mirror, Ahad (10/10).
Madrid mengajukan tawaran kepada PSG untuk melepas Mbappe ke Santiago Bernabeu pada musim panas kemarin sebesar 220 juta euro.
Akan tetapi tawaran tersebut ditepis oleh kubu PSG yang memang tak berminat untuk melepas pemenang Piala Dunia 2018 bersama timnas Prancis.
Kontrak Mbappe di Les Parisiens akan berakhir musim panas mendatang dan secara teoritis dia bisa bernegosiasi dengan klub lain untuk menandatangani perjanjian pra-kontrak mulai 1 Januari 2022 nanti.
Sementara itu, Leonardo menilai pendekatan Madrid kepada sang pemain tidak menghormati klub dan juga sang penyerang. Alhasil, hal itu bisa berdampak pada konsentrasi sang pemain dengan tim asuhan Mauricio Pochettino.
"Mereka tidak menghormati Mbappe. Dia bukan hanya pemain lain, dia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Semua orang berbicara tentang Kylian dan saya pikir dia adalah bagian dari sebuah rencana," sambung pria asal Brasil.
Leonardo percaya trisula Mbappe, Neymar Jr dan Lionel Messi begitu sempurna untuk PSG dan mereka sama sekali tak berminat mendepak Mbappe dari klub asal kota mode Prancis tersebut. "Kami tidak pernah merencanakan masa depan klub tanpa Mbappe."