REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para ilmuwan Israel mengembangkan metode baru yang menggabungkan biologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengobati leukemia. Kabar itu diungkap Bar Ilan University (BIU) di Israel tengah pada Ahad (10/10).
Menurut BIU, pengobatan itu difokuskan pada penghancuran sel-sel kanker tanpa membahayakan sel yang sehat. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications itu, peneliti BIU menggunakan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi molekul kecil yang dapat menghancurkan protein aktin dalam sel-sel kanker secara aman.
Protein aktin sangat penting bagi sel-sel kanker untuk menjadi aktif, berkembang biak, dan menyebar. Para peneliti berfokus pada pendeteksian dan penghancuran protein WASp yang mengontrol aktin dalam sel kanker.