REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, kompak menyampaikan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari pembangunan Smelter Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur.
Baik Airlangga maupun Erick sama-sama mengatakan bahwa kehadiran Smelter Freeport di Gresik akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang.
“Nah, salah satu yang hadir hari ini tentunya tadi disampaikan, diharapkan bisa menambah 40 ribu tenaga kerja selama konstruksi,” kata Airlangga dalam sambutannya di acara Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gersik, Selasa (12/10).
Erick menambahkan serapan tenaga kerja tersebut diharapkan bisa memberdayakan banyak pekerja dari Jawa Timur sebagai lokasi Smelter.
“Rencana nanti selama konstruksi ini akan menyerap tenaga kerja 40 ribu dan tadi ibu Gubernur Jawa Timur menitipkan kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur sehingga kepastian pembukaan lapangan kerja juga terjadi,” ujar Erick.
Selain penyerapan tenaga kerja, dua Menteri andalan Jokowi ini menyampaikan bahwa potensi keuntungan dari pembangunan Smelter Freeport ini akan mencapai lebih dari Rp76,7 triliun.
“Kemudian dapat kami laporkan, tadi disampaikan oleh Pak Menteri BUMN, ini ada mengolah 1,7 juta ton konsentrat dan ini adalah single line terbesar di dunia dan produksinya 600 ribu koper, nilai koper sekarang lagi super cycle 9.400 dolar per ton. Jadi investasi yang 42 triliun atau 3,5 billion USD, revenue hanya dari copper saja pak, itu 5,4 billion, pak. Tentu ini bagi holding freeport revenuenya ada di situ, tapi (PT Smelting) cuma dikasih (talling) pak,” ujar Airlangga.
“Kemudian yang kedua tadi Pak Menteri BUMN menyebut yang didiorong hilirisasi tambahan, itu yang namanya precious meter recovery itu investasinya 200 USD, dari emasnya itu bisa 35 ton sampai dengan 54 ton. Jadi pra prabriknya sudah disiapkan di situ. Nah, harga emas sekarang 1700 per troy ons. Jadi produksinya 35 ton, itu nilainya 1,8 billion USD, kalau produksinya 50 itu sampai 2,7 billion USD. Jadi bayangkan selama 40 tahun yang 2 billion itu rata-rata dinikmati negara lain pak,” sambungnya.
Sementara untuk pertumbuhan pendapatan Freeport sendiri, Erick menyampaikan perusahaan yang 51 persen sahamnya dikuasai BUMN ini akan mengalami peningkatan 100 persen di tahun ini.
“Seperti yang kita saksikan bahwa pada saat ini sekarang pertumbuhan daripada pendapatan Freeport dibandingkan tahun kemarin dan tahun ini itu meningkat hampir 100 persen, yang tahun kemarin itu Rp50 triliun, tahun ini desember rencananya Rp105 triliun. lalu juga, keuntungan bersih yang tahun kemarin itu Rp10 triliun, direncanakan sampai desember ini Rp40 triliun, ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden nampak didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Baca juga : Erick Thohir: Pendapatan Freeport Naik 100 Persen