Selasa 12 Oct 2021 19:27 WIB

Jatim Minta Konektivitas Vaksinasi dengan Arab Saudi

Tujuannya, mempermudah jamaah dari Indonesia melakukan ibadah umroh.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Pemprov Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa TImur meminta adanya konektivitas vaksinasi yang telah dilakukan masyarakat dengan aplikasi di Arab Saudi. Tujuannya, mempermudah jamaah dari Indonesia melakukan ibadah umroh.

Permintaan itu diajukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi di Surabaya. "Beliau menyampaikan bahwa dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi akan berkoordinasi dengan kementerian kesehatan kita. Supaya bisa dibangun koneksi bagaimana vaksinasi Covid-19 yang telah diterima oleh masyarakat di Indonesia bisa terkoneksi dengan aplikasi di Arab Saudi," kata Khofifah, dalam siaran persnya di Surabaya, Selasa (12/10).

Baca Juga

Essam bin Abed al-Thaqafi mengungkapkan, di Arab Saudi menggunakan vaksin merek AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Jhonson & Jhonson. Namun, Khofifah menjelaskan, masyarakat Jatim juga banyak yang menggunakan vaksin AstraZeneca, yaitu sekitar 1,5 juta orang.

Menurut mantan menteri sosial itu, masyarakat di Jawa Timur telah terlebih dahulu menggunakan vaksin AstraZeneca sebelum digunakan oleh provinsi lainnya. "Tapi beliau tadi juga menyampaikan secara spesifik bahwa vaksin Sinovac juga sudah disetujui organisasi kesehatan dunia atau WHO. Jadi sudah tidak ada masalah. Tapi Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI," ujarnya.

Essam bin Abed al-Thaqafi mengaku senang kunjungannya di Jawa Timur mendapatkan sambutan luar biasa. "Alhamdulillah, kami hari ini rombongan dari kedutaan dijamu dengan baik. Kami tadi telah membicarakan banyak hal," katanya.

Selain membahas tentang rencana pembukaan haji dan umrah, dalam pertemuan itu juga ada rencana pembukaan kantor konsulat Arab Saudi di Surabaya. "Kami ingin segera merealisasikan pembukaan kantor konsulat di Surabaya. Kami juga akan berusaha meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Semoga pandemi Covid-19 segera mereda dan semua bisa pulih dan normal, sehingga realisasi kegiatan yang telah kami bicarakan tidak terhambat," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement