Menpora Terkesan Pecah Rekor PON di Tengah Pandemi
Pelari Sumatra Selatan Sri Mayasari (kedua kiri) beradu cepat dengan pelari lainnya dalam final lari 400 meter putri PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (12/10/2021). Sri Mayasari meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor nasional dan PON dengan catatan waktu 53,22 detik, sementara pelari DI Yogyakarta Rahma Annisa meraih medali perak serta pelari Bali Dewi Ayu Agung Kurniy meraih medali perunggu
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sejak pertandingan pertama Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang digelar pada 22 September 2021 lalu hingga hari ke-22 penyelenggaraan pada Rabu (13/10), setidaknya terdapat 55 rekor baru yang tercipta. Padahal, kompetisi olahraga nasional ini digelar di tengah kondisi pandemi covid-19.
Dari 55 rekor baru yang terukir tersebut diperoleh dari cabang olahraga akuatik, atletik, selam, dan disiplin angkat besi yang di antaranya klasifikasi rekor PON dan rekor nasional.
Jumlah rekor yang tercipta pada cabang olahraga atletik sebanyak 11 rekor, antara lain seperti yang ditorehkan atlet lempar lembing asal Jawa Tengah, Atina Nur Kamil yang juga sukses mengawinkan rekor PON dan nasional dengan jauh lemparan 51,26 meter.
Pelari 400 meter putri asal Sumatra Selatan Sri Mayasari juga membuat rekor PON sekaligus nasional yang tidak pernah bergeser selama 37 tahun. Sri finis tercepat dengan catatan waktu 53,32 detik, lebih cepat dari pelari Emma Tahapary dengan waktu 54,20 detik.
Dari cabor selam tercatat ada lima rekor yang sudah dipecahkan, di mana empat di antaranya dibuat oleh peselam Jawa Timur.
Pada kolam akuatik, 22 rekor telah dibukukan dari disiplin renang. Farrel Armandio Tangkas, perenang yang membela Papua, kembali membuat rekor PON di nomor spesialisnya 200 meter gaya punggung putra. Sementara perenang putra DKI Jakarta Gagarin Nathaniel membuat dua rekor di nomor 200 meter dan 100 meter gaya dada putra.
Perenang Jawa Timur, Adinda Larasati Dewi juga mencatatkan dua rekor sekaligus yakni di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri dan nomor 800 meter gaya bebas putri. Rekannya sesama perenang putri Jawa Timur, Patrisia Yosita Hapsari membukukan rekor PON dan Nasional di nomor 100 meter gaya bebas putri.
Perenang putri DKI Jakarta, Angel Gabriel Yus juga memecahkan rekor PON dan Nasional di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putri.
Dari disiplin angkat besi, 17 rekor juga sudah dipecahkan. Sebanyak tiga atlet telah mencatatkan hattrick rekor. Di antaranya atlet putri Jawa Barat, Tsabita Alfia R yang memecahkan rekor kelas 67 kg putri dengan total angkatan 212 kg, snatch (97 kg) dan C&J (115 kg).
Baca juga : Kasus Mingguan Covid-19 Turun 23 Persen
Sementara itu, atlet putra Sulawesi Selatan yang meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdullah juga membuat rekor di kelas 81 kg dengan total angkatan seberat 340 kg, snatch (150 kg) dan C&J (190 kg).
Rekor angkat besi dari dua atlet tersebut juga diikuti oleh lifter Jawa Barat, Carrel Julius yang memecahkan rekor di kelas 109 kg dengan angkatan 333 kg, snatch (148 kg) dan C&J (185 kg).
Atas berbagai pemecahan rekor tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainuddin Amali memberikan apresiasi. Menpora Amali bangga karena rekor-rekor tersebut bisa dicatatkan walaupun para atlet dari seluruh Indonesia tak berlatih maksimal karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Ini luar biasa semangat dari para atlet di tengah situasi pandemi tetapi masih bisa melakukan pemecahan rekor," kata Menpora Amali, Rabu (13/10).
Seluruh pertandingan cabang olahraga PON XX akan berakhir pada Kamis (14/10) dan pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air yang berlangsung di Papua itu akan ditutup secara resmi pada Jumat (15/10) oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin.
Baca juga : Dua Ganda Takluk di Piala Thomas, Pelatih: Itu Kurang Hoki
Komentar