Kamis 14 Oct 2021 18:35 WIB

Otoritas Israel Ancam Bertindak Sepihak Atasi Iran

Yair Lapid menilai Iran telah memperkaya uranium dan kembangkan rudal balistik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Yair Lapid.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Yair Lapid.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid  menilai dunia harus bertindak untuk menghentikan kejahatan Iran. Desakan itu disampaikan dalam pertemuan trilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed di Washington, Rabu (13/10).

"Israel berhak untuk bertindak pada saat tertentu, dengan cara apapun," kata Lapid dikutip dari TheJerusalemPost.

Baca Juga

"Itu bukan hanya hak kami, itu juga tanggung jawab kami. Iran telah secara terbuka menyatakan ingin memusnahkan kita, kami tidak berniat membiarkan itu terjadi," ujar Lapid.

Lapid memperingatkan bahwa Iran telah melangkah untuk memperkaya uranium dan mengembangkan program rudal balistiknya. Sementara dunia hanya menunggu Teheran untuk kembali ke negosiasi.

"Menteri Luar Negeri Blinken dan saya adalah putra dari korban selamat Holocaust. Kita tahu ada saat-saat ketika negara harus menggunakan kekuatan untuk melindungi dunia dari kejahatan. Jika rezim teror akan memperoleh senjata nuklir, kita harus bertindak. Kita harus menjelaskan bahwa dunia beradab tidak akan mengizinkannya," kata Lapid.

Lapid menyatakan, jika diplomasi antara kekuatan dunia dan Iran gagal, opsi lain akan kembali dibahas. Opsi lain itu dibahas dalam pertemuan antara Lapid dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam pertemuan bilateral dengan Blinken sebelumnya, serta  pertemuan trilateral.

Blinken mengatakan dia dan para menteri luar negeri bersatu dalam proposisi bahwa Iran tidak bisa mendapatkan senjata nuklir. AS percaya bahwa diplomasi adalah cara terbaik untuk mewujudkannya dan siap untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015 atau Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

"Waktu semakin singkat, karena karena kami juga memiliki kesempatan untuk berdiskusi, kami semakin dekat ke titik di mana kembali ke kepatuhan dengan JCPOA tidak akan merebut kembali manfaat dari JCPOA, karena Iran menggunakan waktu ini untuk maju," ujar menteri luar negeri AS itu.

Pertemuan trilateral diadakan untuk memperingati satu tahun sejak penandatanganan braham Accords. Israel menjalin hubungan diplomatik dengan UEA dan Bahrain, kemudian Maroko dan Sudan, yang masih dalam proses.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement