Senin 18 Oct 2021 15:49 WIB

Bertemu Gus Yasin, Ridwan Kamil Tertarik Investasi

Ia ingin kalangan kreatif asal Jabar ikut meramaikan keistimewaan Kota Lama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat berkeliling melihat spot pengembangan ekonomi kreatif di kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad (17/10) malam.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat berkeliling melihat spot pengembangan ekonomi kreatif di kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad (17/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di Kota Lama, Semarang, Ahad (17/10) malam. 

"Saya di tempat yang istimewa di Kota Lama yang sedang dikerjakan dan terus disempurnakan. Luar biasa keren sekali Menurut saya salah satu preservasi wilayah sejarah yang paling bagus se-Indonesia. Saya sebagai arsitek juga mengapresiasi luar biasa. Mudah-mudahan meningkatkan pariwisata  di Semarang," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, ia bertemu dengan Gus Yasin sekaligus ingin berbagi pengalaman dan rencana investasi di Kota Lama. Ia ingin kalangan kreatif asal Jabar ikut meramaikan keistimewaan Kota Lama. 

"Kita mau berbagi pengalaman termasuk rencana menambah investasi juga di Kota Lama. Kan sudah ada Ikan Bakar Cianjur dari Jabar nanti ditambahi komunitas kreatif biar makin ramai makin banyak yang beraksi," katanya. 

Saat mampir di toko kreatif, Emil membeli jam tangan kayu dan juga mempelajari motif batik khas Semarang yakni Warak Ngendhog. Emil menilai, produk UMKM Jawa Tengah sangat bagus, namun ia berharap kreativitasnya terus berkembang. 

"Saya beli jam dari kayu tapi strap nya dari tenun ikat itu mau saya pake sendiri. Secara visual itu bagus. Tadi juga saya baru belajar motif batik semarang Warak Ngendhog," katanya.

Dalam kesempatan itu, Emil juga turut mengenang jasa Kyai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen yang merupakan ayah dari Gus Yasin. Emil mengatakan, Mbah Moen merupakan ulama besar yang sangat dihormati dan banyak menginspirasi masayarakat dan tokoh besar. 

"Kan semua orang menghormati orangtua ulama besar Indonesian di momen itu Mbah Maimun menurut saya sudah adabnya para umaro itu meminta doa dari para ulama. Beliau (Gus Yasin) ini salah satu putranya mengelola pesantren dan di momen itu ya selisipan bertemu sebentar," katanya. 

Emil pun menyanjung sosok Gus Yasin yang memiliki sepak terjang positif di usia muda. Emil berharap, takdir sebagai pemimpin daerah bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat. 

"(Gus Yasin) usianya masih muda 38 tahun, masih panjang lah. Tapi sama, anfauhum linnas saja bermanfaat di berbagai bidang. Kalau bermanfaat di politik ya saya doakan kariernya juga panjang di politik apalagi usianya lebih muda dari saya. Kita doakan Indonesia di masa depan banyak pemimpin muda yang punya konsep kapasitas memimpin wilayah masing-masing," paparnya. 

Sementara itu, Gus Yasin menilai Emil merupakan sosok pemimpin yang bisa mengangkat potensi Jabar. Ia pun tak sungkan membuka diri untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang bersama Pemdaprov Jabar. 

"Jadi Indonesian sekarang ini butuh pemimpin yang banyak. Semua harus berkolaborasi. Saya merasa senang denga Jabar yang banyak potensinya banyak juaranya termasuk PON kemarin saya apresiasi," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement