Senin 18 Oct 2021 16:16 WIB

Budayakan CTPS, Pemkot Gelar Gebyar Germas Goes to School

Selain sosialisasi, fasilitas penunjang kesehatannya juga harus baik.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah siswa mengecek suhu sebelum melakukan tes antigen di SDN Depok 1, Depok, Jawa Barat, Senin (18/10/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan tes antigen COVID-19 secara acak bagi pelajar dan guru sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa mengecek suhu sebelum melakukan tes antigen di SDN Depok 1, Depok, Jawa Barat, Senin (18/10/2021). Pemerintah Kota Depok melakukan tes antigen COVID-19 secara acak bagi pelajar dan guru sejumlah sekolah untuk memastikan kesehatan siswa dan mencegah terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19 di sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar Gebyar Germas Goes to School yang digelar serentak di 11 kecamatan untuk membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Acara dibuka Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Senin (18/10). 

Adapun 11 satuan pendidikan yang melaksanakan Gebyar Germas Goes to School di antaranya, Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, SDN Kalibaru 3, SDN Sukmajaya 5, SDN Depok 1, SMPN 13 Depok, SMPN 14 Depok, SMKN 2 Depok, TK Aisyiyah Beji, SDN Curug 2, SMPN 17 Depok, dan SMPN 9 Depok.

"Kegiatan Gebyar Germas Goes to School juga sesuai dengan program unggulan Pemkot Depok, yakni Smart Healthy City. Sebab, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan memakai sabun juga ada di dalam program Smart Healthy City. Jadi, gaya hidup sehat ini harus dipopulerkan, karena memang kita ingin generasi-generasi muda di Kota Depok mempunyai kesehatan yang prima," ujar Idris.

Menurut Idris, Pemkot Depok sudah gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait Germas dengan CTPS ini. "Saya ingin kembali mengingatkan perilaku positif tersebut bersamaan dengan peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia 2021 yang jatuh pada 15 Oktober. Saya berharap kegiatan ini tidak dijadikan seremonial saja. Namun juga harus terus dilaksanakan terus menerus," tuturnya.

Lanjut Idris, dalam lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), hampir semuanya berbasis rumah tangga dan salah satunya CTPS. "Untuk mendukung dan membudayakan CTPS, Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Keluarga (DPAPMK) akan mensosialisasikan kepada keluarga. Lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) ke sekolah-sekolah, termasuk pesantren," jelasnya.

Ia menambahkan, selain sosialisasi, fasilitas penunjang kesehatannya juga harus baik. Seperti, tempat cuci tangan dan usaha kesehatan sekolah (UKS). "UKS harus efektif, baik dari sisi fasilitas dan Sumber Daya Manusianya (SDM). Termasuk juga kantin sehat yang menyajikan makanan higienis," katanya. (Rusdy Nurdiansyah)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement