Senin 25 Oct 2021 13:21 WIB

Komunitas Aceh di Jabodetabek Gelar Diplomasi Kuliner

Diplomasi kuliner ini dilakukan untuk mempromosikan kuliner Aceh secara sistematis.

Kegiatam Diplomasi Kuliner ala Sahabat Kuliner Aceh.
Foto: Dok. Ska
Kegiatam Diplomasi Kuliner ala Sahabat Kuliner Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sahabat Kuliner Aceh, sebuah komunitas untuk promosi dan diplomasi kuliner Aceh Jabodetabek mengadakan Acara bertajuk “Diplomasi Kuliner Aceh untuk Kesejahteraan dan Perdamaian” yang digelar di La Vanoise de Village Sentul City, Bogor, Ahad (24/10).

Menurut House Sahabat Kuliner Aceh, J. Kamal Farza, telah disiarkan langsung melalui Instagram Live @sahabatkulineraceh mulai pukul 11.00-14.00 WIB.

Acara yang dihadiri sejumlah tokoh asal Aceh seperti Mantan Ketua Komnas HAM RI, Ifdhal Kasim, Ketua DPP Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi, Mantan Direktur BPN RI Lukman Hakim, Mantan Kepala BNN Jakarta Selatan, Kombes Mohammad Nasrun, dan Koordinator Nasional Tim Pembela Jokowi H Nazaruddin Ibrahim. Kemudian, Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin DKI Jakarta Samsul B Ibrahim, Direktur Keuangan TNI AD, Brigjen Temas, Direktur Kelembaan PT Pos Indonesia, Nezar Patria, Mantan Staf Khusus Gubernur Aceh Fakhrulsyah Mega, Kepala Cabang Utama BNI Depok Wahjudy, Advokat Mahmuddin Achmad, Seniman Udnu Adnan Ilyas, Tokoh Seni Budaya, Benny Poelem, dan sejumlah pengusaha dan pegiat kuliner Aceh di Jabodetabek.

"Acara diimulai dengan menu pembuka. Isinya, sarapan Pagi pukul 08.30 WIB, Kopi, Teh Tarek, Buleukat Kuneng, Timphan dan Pisang Goreng alias Bada. Menu siang Kuah Beulangong, Ayam Tangkap, Sambal Sabee, Udeung Tumeh, Suree Belado dan Sie Itek Puteh, dan Kanji Rumba. Tak lupa Bohtimon Krok, Boh Peutek, danSemangka, Rujak Aceh, ketupek dan tapai tapee serta aneka makanan ringan.

Samsul B Ibrahim mengatakan, diplomasi kuliner ini dilakukan untuk mempromosikan kuliner Aceh secara sistematis dan terencana, agar dunia tahu bahwa ada warisan tradiosional yang sangat layak diperhatikan yaitu kuliner Aceh. “Kita berterimakasih kepada generasi pendahulu yang sudah berusaha menciptakan kuliner-kuliner enak, sehingga sekarang saatnya generasi muda berkontribusi untuk melestarikan dan mengembangkan,” ujar pengusaha yang bergiat di kafe dan resto ini.

Ifdhal Kasim menambahkan, kuliner adalah cara yang paling netral untuk berdiplomasi, bahwa semua orang menyukai kuliner dan ini akan dikembangkan terus untuk memperkenalkan Aceh yang indah, ramah dan bersahabat. “Kita akan terus menggiatkan diplomasi ini, untuk lebih memperkenalkan lagi Aceh, untuk kemaslahatan manusia, kesejahteraan rakyat dan kehidupan yang lebih kondusif di Aceh,” ujar Penasehat Kapolri bidang Hak Asasi Manusia ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement