Senin 25 Oct 2021 14:34 WIB

Tips Aman Bermanuver dengan Mobil

Manufer perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan agar hal itu bisa dilakukan aman.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Perempuan berkendara. Ilustrasi
Foto: Telegraph
Perempuan berkendara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kondisi tertentu, pengendara perlu melakukan manuver agar bisa mencapai tujuan dengan lebih cepat. Tentu, berkendara dengan agresif perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan agar hal itu bisa dilakukan dengan aman.

Oleh karena itu, Daihatsu menggelar diskusi virtual lewat kerja sama dengan GT Radial. Diskusi yang dikemas dengan tajuk ngobrol asik itu melibatkan Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana sebagai pemateri.

Baca Juga

Sony menyebut bahwa manuver sering diartikan sebagai reaksi pengemudi ketika melakukan tindakan seperti zig-zag, selap selip, pengereman mendadak, berbelok dan kondisi khusus lainnya.

"Manuver dibagi menjadi 2 kategori, yaitu manuver ekstrim dan manuver aman. Manuver ekstrim dapat berdampak buruk ketika pengemudi tidak dapat mengontrol kendaraannya dan berujung terjadinya selip. Sedangkan manuver aman yaitu pengemudi selalu dalam kontrol emosi yang stabil dan dengan penuh tanggung jawab," kata Sony dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (25/10).

Ia pun menggambarkan, dalam berkendara biasanya pengemudi dihadapkan pada kondisi yang cenderung nyaman dan tidak memperhitungkan resiko bahaya sehingga kadang dapat menurunkan tingkat kewaspadaan dan ketidak siapan dalam mengantisipasi. Untuk mengantisipasi hal ini, pengendara membutuhkan skill dalam mengontrol kendaraan dan menguasai emosi secara benar dan tepat.

Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pengendara bisa melakukan manuver aman. Empat hal itu adalah operational (driving technic), seat position (ergonomis & dinamis), pergerakan atau kecepatan dan track area.

"Operational atau driving technic merupakan dasar atau cara seseorang mengemudi dan paham dalam melakukan operasional pada kendaraannya secara benar, biasanya selalu melakukan deselerasi atau coverbrake di situasi yang mengharuskan pengemudi bermanuver secara halus yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kendaraan," ujarnya.

Untuk seat position, ia menyarankan agar pengendara memastikan posisi duduk pengemudi sudah benar lewat 3C yakni control, communication dan comfort. Ketiga hal ini penting karena memastikan pengemudi bisa mengendalikan kendaraan secara stabil dan bisa mengetahui kondisi sekitar dengan baik.

Soal pergerakan atau kecepatan, sebaiknya pengemudi bisa selalu mengendarai mobil secara selaras dengan kondisi lalu lintas di sekitar. Artinya, pengemudi harus selalu mematuhi aturan kecepatan sesuai dengan rambu lalu lintas dan selalu menentukan lajur dengan benar.

Selanjutnya, untuk poin track area, pengendara perlu menyadarai bahwa lebar jalan rata-rata berkisar 3 hingga 3,5 meter tergantung jenis dan kelas jalanannya. Selanjutnya, pengendara harus bisa merasakan kondisi permukaan jalan yang membuat kendaraan mengalami roll, pitch, yaw, bounch akibat jalan yang licin dan bergelombang, serta terpaan angin maupun tenaga mesin kendaraan.

Dengan mengetahui kondisi itu, maka pengendara bisa menentukan kecepatan yang paling pas sehingga manuver bisa dilakukan dengan aman.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement