REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO-Daihatsu Motor Co mengatakan mereka berencana untuk meluncurkan van listrik komersial ringan. Van listrik tersebut dikembangkan bersama dengan Toyota Motor Corp dan Suzuki Motor Corp di Jepang pada tahun fiskal 2025, yang dimulai pada bulan April.
Daihatsu awalnya berencana untuk merilis kendaraan tersebut pada tahun fiskal 2023, tetapi peluncurannya ditunda karena skandal penipuan uji kendaraannya.
Mobil van tersebut akan menggabungkan keahlian Daihatsu dan Suzuki dalam kendaraan ringan dan teknologi elektrifikasi Toyota. Para produsen mobil akan menjual versi kendaraan mereka sendiri.
Mobil van listrik tersebut akan menempuh jarak sekitar 200 kilometer dengan sekali pengisian daya dan dirancang untuk digunakan untuk mengirimkan barang ke tujuan akhir seperti rumah pelanggan.
Statistik yang diterbitkan oleh Asosiasi Dealer Mobil Jepang dan Asosiasi Kendaraan Bermotor Ringan dan Sepeda Motor Jepang menunjukkan bahwa total 4.421.494 mobil baru terjual di Jepang pada tahun 2024.
Angka itu menandai penurunan 7,5 persen dari tahun ke tahun. Penjualan mobil mini turun 10,7 persen menjadi 1.557.868 dan penjualan kendaraan standar (mobil penumpang dan kendaraan kargo, tidak termasuk mobil mini) turun 5,6 persen menjadi 2.863.626.
Daihatsu mengalami penurunan sebesar 38,3 persen setelah skandal pengujian besar; perusahaan tersebut memasok kendaraan ke Mazda dan Subaru, yang juga mengalami penurunan penjualan. Toyota (termasuk Lexus) turun sebesar 13,8 persen, karena penjualan turun untuk lima dari delapan produsen mobil besar Jepang.