REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pelasanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya masih terus berjalan. Hingga saat ini, belum ditemukan adanya klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah di Kota Tasikmalaya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan atau melihat adanya pergerakan kasus Covid-19 dari sekolah atau munculnya klaster sekolah.
Kasus Covid-19 memang pernah ditemukan di lingkungan, di mana terdapat dua orang guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan tes swab antigen ketika hendak mengikuti seleksi PPPK. Namun, kasus itu tak sampai menyebar di lingkungan sekolah.
"InsyaAllah PTM masih aman. Kasus terkonfirmasi juga dalam beberapa hari tak ada penambahan," kata dia kepada Republika, Selasa (26/10).
Lantaran belum adanya kasus Covid-19 secara masif lingkungan sekolah, Asep mengatakan, pengetesan di sekolah juga belum dilakukan. Baik untuk penelusuran maupun untuk sampling.
Namun, menurut dia, berdasarkan hasil rapat terkahir, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya disebut akan menginisiasi pelaksanaan tes swab secara acak di lingkungan sekolah. "Mudah-mudahan bisa segera terlaksana. Kita siap saja sebagai pelaksana," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Mohammad Dani mengatakan, hingga saat ini pelaksanaan PTM masih aman. Di sisi lain, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya juga sudah melandai. "Jadi relatif aman, tidak ada permasalahan," kata dia.
Ihwal pelaksanaan tes swab acak ke lingkungan sekolah, Dani menilai, belum ada rencana melakukan kegiatan tersebut. Saat ini, pihaknya masih fokus memobilisasi siswa berusia di atas 12 tahun untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Ia menambahkan, sudah ada beberapa sekolah swasta yang melakukan tes swab acak kepada siswa dan guru. Namun untuk tes swab acak ke sekolah secara keseluruhan belum akan dilakukan. "Yang penting semua jaga prokes dan mau divaksin," ujar dia.