Selasa 18 Oct 2022 19:42 WIB

Cegah Penularan Covid-19, IDAI: Sekolah Harus Lakukan Skrining Demam

Mengukur suhu tubuh siswa menjadi bentuk skrining demam untuk antisipasi Covid-19.

Guru memandu beberapa siswa yang mengantre untuk memeriksa suhu tubuhnya sebelum memasuki kawasan dalam sekolah pada hari pertama pembelajaran tatap muka terbatas di SMPN 7 Kota Jambi, Jambi, Senin (4/10/2021). Skrining gejala demam merupakan salah satu upaya penerapan protokol kesehatan yang paling mudah dilakukan di sekolah.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Guru memandu beberapa siswa yang mengantre untuk memeriksa suhu tubuhnya sebelum memasuki kawasan dalam sekolah pada hari pertama pembelajaran tatap muka terbatas di SMPN 7 Kota Jambi, Jambi, Senin (4/10/2021). Skrining gejala demam merupakan salah satu upaya penerapan protokol kesehatan yang paling mudah dilakukan di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli infeksi dan penyakit tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ida Safitri Laksanawati mengatakan bahwa sekolah harus melakukan skrining secara ketat guna mencegah penularan Covid-19 saat memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Ia mengingatkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang pembukaan kembali sekolah, di dalamnya tertulis sejumlah syarat.

"Artinya, dimungkinkan tatap muka, tapi tetap perhatikan prinsip kewaspadaan penularan Covid-19, di antaranya skrining," kata Ida dalam acara bincang-bincang kesehatan yang digelar virtual, diikuti di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Menurut Ida, skrining terhadap gejala demam merupakan salah satu upaya penerapan protokol kesehatan yang paling mudah dilakukan. Mengukur suhu tubuh siswa sebelum masuk ke area sekolah menjadi salah satu hal yang tak boleh dilewatkan.

"Yang paling mudah memang yang bergejala pada saat memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM), seperti demam, itu skrining-nya cukup mudah. Artinya mereka yang demam dipisahkan (tidak boleh masuk)," ujar Ida.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement