Selasa 26 Oct 2021 15:51 WIB

PM Malaysia Dukung Sikap Brunei tak Undang Petinggi Myanmar

Pertemuan KTT ASEAN tidak dihadiri oleh petinggi Myanmar.

 Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
Foto: EPA-EFE/PRIME MINISTER OFFICE OF MALAYSIA
Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mendukung penuh keputusan yang dibuat oleh ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Brunei Darussalam, untuk memulai rangkaian pertemuan puncak para pemimpin ASEAN tanpa perwakilan dari Myanmar. Pernyataan dukungan dari Malaysia itu disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob di Twitter, Selasa.

Pertemuan para pemimpin dari negara-negara anggota ASEAN mulai berlangsung pada Selasa tanpa dihadiri perwakilan dari Myanmar, setelah pemimpin junta militer negara itu dikucilkan ASEAN karena tidak menjalankan kesepakatan perdamaian.

Baca Juga

Selain itu, Myanmar tidak mengikuti KTT ASEAN karena pihak junta militer menolak mengirimkan perwakilan dengan tingkat yang lebih rendah. Junta Myanmar pada Senin malam (25/10) memberi isyarat bahwa mereka tidak akan menghadiri KTT ASEAN kecuali jika mereka dapat mengirim seorang anggota kepemimpinan tingginya.

Ketua ASEAN, Brunei, dan sekretaris jenderal ASEAN saat menyampaikan pidato sama sekali tidak menyebut ketidakhadiran Myanmar dalam konferensi tersebut, yang diadakan secara virtual. ASEAN pada 15 Oktober menolak kehadiran kepala junta militer Myanmar Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta terhadap pemerintahan sipil pada 1 Februari.

ASEAN menganggap Hlaing tidak menjalankan proses perdamaian, seperti yang disepakati dengan ASEAN pada April. Hal itu menyangkut upaya untuk mengakhiri krisis berdarah di Myanmar.Penolakan tersebut merupakan langkah berani yang jarang diambil oleh kelompok negara-negara Asia Tenggara itu, yang selama ini dikenal menerapkan prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri anggotanya.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement