Rabu 27 Oct 2021 03:11 WIB

Astronom Deteksi Planet Pertama di Luar Galaksi Bima Sakti

Planet terletak di galaksi spiral Messier 51 (M51).

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
ilustrasi:temuan planet
Foto: EPA-EFE/ESO/L. Calcada
ilustrasi:temuan planet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para astronom telah mendeteksi eksoplanet pertama di luar galaksi Bima Sakti menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA). Planet tersebut terletak di galaksi spiral Messier 51 (M51).

Dalam pencarian planet ekstrasurya, planet itu memberikan cahaya baru. Jarak eksoplanet pertama ini adalah sekitar 28 juta tahun cahaya yang berarti akan ribuan kali lebih jauh daripada planet di Bima Sakti.

Baca Juga

Hasil penemuan ini berdasarkan transit, peristiwa perjalanan sebuah planet di depan bintang sehingga menutupi sebagian cahaya bintang dan menghasilkan kemiringan yang khas. Sementara itu, data pengamatan diperoleh dari teleskop berbasis darat dan luar angkasa.

Astronom Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian (CfA), Cambridge, Massachusetts Rosanne Di Stefano mengatakan pihaknya telah mencoba membuka arena baru untuk menemukan planet lain. “Kami menggunakan panjang gelombang sinar-X karena dinilai dapat menemukan planet dari galaksi lain,” kata Stefano, dikutip Techexplorist, Selasa (26/10).

Karena daerah yang menghasilkan sinar-X kecil, sebuah planet yang lewat di depannya dapat menutupi sebagian besar atau semua sinar-X sehingga membuat transit lebih mudah dikenali. Ini memungkinkan eksoplanet dideteksi pada jarak yang jauh lebih jauh daripada studi transit cahaya optik saat ini.

Dengan menggunakan metode ini, para astronom mendeteksi kandidat eksoplanet dalam sistem biner yang disebut M51-ULS-1 dan terletak di M51. Transit sinar-X yang mereka temukan menggunakan data Chandra berlangsung sekitar tiga jam di mana emisi sinar-X turun menjadi nol.

Meskipun penemuan ini menarik, masih diperlukan informasi lebih lanjut untuk memverifikasi interpretasi sebagai eksoplanet ekstragalaksi. Salah satu tantangannya adalah orbit besar kandidat planet yang berarti tidak akan menyeberang sebelum pasangan binernya lagi selama sekitar 70 tahun. Kondisi ini menggagalkan upaya apa pun untuk pengamatan selama beberapa dekade.

Rekan penulis Nia Imara dari University of California di Santa Cruz mengatakan untuk mengonfirmasi dalam melihat sebuah planet, harus menunggu beberapa dekade. Selain itu, karena ketidakpastian tentang lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit, astronom tidak akan tahu persis kapan harus mencari.

“Kami tahu kami membuat klaim yang menarik dan berani. Jadi, kami berharap astronom lain akan melihatnya dengan sangat hati-hati. Kami pikir kami memiliki argumen yang kuat dan proses ini adalah cara kerja sains,” kata penulis lain Julia Berndtsson dari Universitas Princeton di New Jersey.

Untuk penelitian ini, tim mencari transit sinar-X di tiga galaksi di luar galaksi Bima Sakti menggunakan Chandra dan XMM-Newton Badan Antariksa Eropa. Pencarian mereka mencakup 55 sistem di M51, 64 sistem di Messier 101, dan 119 rencana di Messier 104 yang menghasilkan kandidat eksoplanet tunggal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement