Kamis 28 Oct 2021 05:05 WIB

PBB Gunakan Dinosaurus untuk Peringatkan Perubahan Iklim

PBB menggunakan dinosaurus sebagai 'saksi' bahaya bahan bakar fosil

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Jejak dinosaurus. ilustrasi
Foto: Megan Jacobs via the hindu
Jejak dinosaurus. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- PBB menggunakan dinosaurus sebagai 'saksi' bahaya pembakaran bahan bakar fosil yang menimbulkan perubahan iklim. Di video yang diunggah di media sosial Rabu (27/10) itu dinosaurus menyerang aula Majelis Umum PBB di New York.

Dalam video yang dirilis menjelang pertemuan perubahan iklim PBB tersebut dinosaurus yang dibuat menggunakan rekayasa komputer itu memberitahu para diplomat 'kepunahan adalah hal yang buruk'. Suara dinosaurus tersebut disulih aktor Jack Black.

"Kalian menuju bencana iklim, dan setiap tahun pemerintah menghabiskan miliaran dolar uang masyarakat pada subsidi bahan bakar fosil, bayangkan bila kita menghabiskan ratusan miliar dolar per tahun untuk mensubsidi meteor raksasa," kata dinosaurus tersebut.

Dalam laporan yang dirilis di hari yang sama PBB mengatakan penelitian menunjukkan dunia menghabiskan uang empat kali lipat lebih banyak untuk mensubsidi bahan bakar fosil dibandingkan membantu negara miskin mengatasi perubahan iklim. PBB mengatakan uang yang digunakan untuk subsidi sekitar 423 miliar dolar AS.

Angka itu tidak termasuk biaya untuk membakar minyak, batu bara, dan gas yang sama berbahayanya dengan emisi  bahan bakar fosil pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sudah berulang kali meminta pemerintah di dunia menghentikan subsidi bahan bakar fosil.

Sesuatu yang enggan dilakukan pemerintah karena khawatir dapat memicu kenaikan harga bahan bakar yang akhirnya mendorong kerusuhan. Ketua Program Pembangunan pbb Achim Steiner menyadari mereformasi sistem subsidi bahan bakar fosil tidak akan mudah dan setiap negara akan melakukannya dengan cara yang berbeda-beda.

"Namun kami juga tahu kami harus pindah dari sumber energi yang berkontribusi pada kerusakan planet kami, mengakhiri bantuan finansial pada mereka dengan cara yang adil dan merata merupakan elemen yang sangat penting dalam transisi itu," katanya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement