REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Malang sudah memasuki musim penghujan. Berbagai langkah telah dipersiapkan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan peta rawan bencana di Kabupaten Malang. "Seperti banjir, tanah longsor, itu sudah ada (petanya)," ucap Sadono kepada wartawan, Rabu (27/10).
Menurut Sadono, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Malang sebenarnya berpotensi mengalami bencana alam. Namun yang menjadi perhatian khusus antara lain wilayah barat, timur, dan selatan. Potensi bencana di area tersebut meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan gerakan tanah.
Pada dasarnya, potensi bencana di wilayah Kabupaten Malang hampir sama. Namun untuk wilayah Malang Selatan lebih pada potensi gempa bumi. Menurut Sadono, jenis ini bukan termasuk dalam kategori bencana hidrometeorologi.
"Daerah seperti Sumbermanjing Wetan, itu potensi tinggi untuk bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor," kata dia.
Meskipun ada sejumlah potensi bencana, Sadono memastikan, saat ini statusnya masih belum siaga darurat. Posisi instansinya masih berada di kesiapsiagaan sehingga yang perlu dilakukan, yakni pemantauan wilayah. Kemudian koordinasi termasuk membuat edaran tentang cara menentukan langkah siaga darurat.
Adapun jumlah personel yang dipersiapkan BPBD untuk mengantisipasi bencana, yakni 50 orang. "Itu keseluruhan. Tapi kita juga memiliki potensi dan instrumen lain seperti para relawan di daerah seperti PMI, Tagana, dan dibantu TNI Polri," kata dia.