REPUBLIKA.CO.ID, AGARTALA -- Pasukan keamanan India menjaga seluruh masjid di negara bagian Tripura, India. Tindakan tersebut dilakukan usai kelompok sayap kanan menyerang Muslim sebagai pembalasan atas kekerasan mematikan terhadap umat Hindu di negara tetangga Bangladesh.
Pihak berwenang melarang pertemuan lebih dari empat orang di bagian utara negara bagian yang paling tegang. Sementara itu, polisi telah mengeluarkan peringatan tentang pesan provokatif yang menyebar di media sosial.
Saat ini, sedikitnya empat masjid dirusak dan toko serta rumah milik umat Islam digeledah. Wilayah Tripura diatur oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang juga partai dari Perdana Menteri Narendra Modi. Para pemimpin komunitas Muslim minoritas India mengatakan mereka semakin menghadapi serangan sejak partai nasionalis Hindu berkuasa pada 2014.
Dikutip TRT World, Kamis (28/10), Tripura memiliki perbatasan sepanjang 850 kilometer dengan Bangladesh yang mayoritas Muslim di mana tujuh orang tewas ketika massa menggeledah sebuah kuil Hindu bulan ini. Kerusuhan ini dipicu oleh kitab suci umat Islam, Alquran yang diletakkan di atas lutut dewa Hindu selama perayaan festival Hindu yang menyebar di 12 distrik di Bangladesh.
Hindu membentuk sekitar 10 persen dari populasi Bangladesh. Polisi Bangladesh mengatakan mereka menangkap sekitar 500 tersangka sehubungan dengan serangan terhadap kuil Hindu dan properti lainnya. Mereka termasuk seorang Muslim yang diduga meletakkan Alquran di atas lutut berhala Hindu.
Have been speaking to multiple activists, journalists on the ground in Tripura. Things are very bad. Mosques, houses attacked, rallies by VHP with hate speech. Muslim youth are forming human chain to protect the mosque. Will our mainstream media turn its attention to #Tripura
— Rana Ayyub (@RanaAyyub) October 27, 2021