REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator resmi kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 dan Liga 2, sedang merancang sistem agar penonton bisa datang ke stadion. Namun PT LIB memastikan protokol kesehatan tetap terjaga.
"Kami sedang jalan terus, nanti akan ada tanggalnya karena tanpa sistem, kami tidak berani mendatangkan penonton. Keselamatan tetap nomor satu," kata Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, Jumat (29/10).
Nantinya, akan ada uji coba untuk mendatangkan penonton yang rencananya akan dilakukan di seri ketiga Liga 1 pada November 2021. Adapun jumlah yang akan datang ke stadion rencananya dimulai dari seribu orang dari berbagai pihak, sementara untuk klub yang bermain masing-masing diberi jatah 100 penonton.
"Untuk stadionnya nanti akan ditentukan kalau sudah diputuskan (tanggal uji coba). Pastinya bukan saat pertandingan yang berpotensi (ramai penonton)," kata Akhmad.
Akhmad menjelaskan, pemerintah sebetulnya memberikan ketentuan maksimal 25 persen dari kapasitas stadion untuk Liga 2 dan 30 persen untuk Liga 1. Hanya saja, pihaknya tidak mau mengambil risiko dan akan memulai secara bertahap mulai dari seribu, dua ribu, dan seterusnya.
"Karena kami ingin uji coba sistem apakah sudah bekerja dengan baik. Sebetulnya masyarakat juga sudah ada yang meminta, dan pemerintah juga memberi peluang, tetapi kami tetap harus sepakat keselamatan masyarakat nomor satu," tegas Akhmad.