REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toyota Indonesia telah menjual setidaknya 4.975 unit kendaraan ramah lingkungan. Toyota sudah memperkenalkan mobil terelektrifikasi sejak tahun 2009 hingga September 2021.
"Dari total 4.975 unit kendaraan elektrifikasi Toyota yang sudah dipasarkan sejak 2009, kontribusi menurunkan emisi CO2-nya mencapai 300.000 gram untuk per kilometernya," kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, dalam konferensi pers, Jumat (29/10).
Anton menambahkan, selama tahun 2021 hingga bulan September penjualan mobil ramah lingkungan Toyota menyentuh angka 1.409 unit. Ia pun optimistis penjualan mobil ramah lingkungan akan kian menjulang berkat dukungan pemerintah melalui pajak karbon (CO2 Tax) yang membuat harga mobil jenis tersebut menjadi lebih murah.
Secara global, Toyota memiliki 55 line-up kendaraan elektrifikasi. Yaitu mulai dari kendaraan berteknologi HEV, PHEV, BEV, maupun FCEV. Total penjualannya lebih dari 2 juta unit setiap tahunnya dan telah mengurangi total kumulatif emisi karbon sebesar 140 juta ton dalam waktu lebih dari 20 tahun.
Pada tahun 2030, Toyota menargetkan penjualan lebih dari 30 juta unit lebih kendaraan elektrifikasi dengan penjualan tahunan sebesar 5,5 juta di seluruh dunia. Di Indonesia, TAM pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010.
Kehadiran kendaraan HEV di Indonesia juga mendapat respons yang positif. Untuk Corolla Cross Hybrid misalnya, penjualan kendaraan elektrifikasi yang diluncurkan Toyota pada 2020 cukup membanggakan. Dalam kurun waktu kurang dari 6 (enam) bulan sejak peluncuran resminya, Toyota berhasil memasarkan Corolla Cross HEV sebanyak 652 unit dan 1.070 unit selama 2021 atau meningkat 64 persen dibanding tahun sebelumnya.