Senin 01 Nov 2021 17:40 WIB

Kebijakan Privasi Apple Bikin Perusahaan Medsos Hilang Cuan

Perusahaan sosial media kehilangan sekitar Rp 1,3 triliun akibat kebijakan baru Apple

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Apple
Foto: reuters
Apple

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Investigasi yang dilakukan oleh The Financial Times menemukan Snapchat, Facebook, Twitter dan YouTube kehilangan pendapatan sekitar 9,85 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,3 triliun. Pendapatan yang hilang ini disebabkan karena perubahan kebijakan privasi Apple.

Tahun lalu, Apple mengumumkan kebijakan Transparansi Pelacakan Aplikasi (ATT) yang mengharuskan aplikasi meminta izin untuk melacak data pengguna. Kebijakan tersebut melarang aplikasi melacak pengguna jika mereka memilih untuk tidak mengizinkannya.

Baca Juga

Dilansir dari The Verge, Senin (1/11), kebijakan ATT mulai berlaku pada April. Facebook secara khusus mengkritik langkah tersebut dengan iklan surat kabar satu halaman penuh. Menurut laporan itu, Facebook kehilangan uang paling banyak “secara absolut” jika dibandingkan dengan platform sosial lainnya. Facebook menanggung kerugian besar akibat kebijakan ini. 

“Beberapa platform yang paling terkena dampak-tetapi terutama Facebook harus membangun kembali mesin mereka dari awal sebagai akibat dari ATT,” konsultan adtech Eric Seufert mengatakan kepada FT.

“Keyakinan saya adalah bahwa dibutuhkan setidaknya satu tahun untuk membangun infrastruktur baru. Alat dan kerangka kerja baru perlu dikembangkan dari awal dan diuji secara ekstensif sebelum diterapkan ke banyak pengguna,” kata dia lagi.

Kebijakan baru Apple akan memaksa platform sosial dan aplikasi lain untuk menjadi lebih kreatif dengan iklan mereka. Apakah ini berarti berfokus pada perangkat Android atau berinvestasi dalam bisnis periklanan Apple dengan cara yang tidak melibatkan pelacakan aktivitas di iPhone.

Facebook menghasilkan laba 9 miliar dolar AS (Rp 127,5 triliun) dalam tiga bulan hingga September. Angka ini naik dari 7,8 miliar dolar AS (Rp 110,5 triliun) tahun lalu.

 

Meskipun laba Facebook naik, perusahaan itu terdampak besar dari pembaruan privasi baru untuk sistem operasi Apple iOS 14, yang mempersulit mereka menargetkan iklan pada pengguna tertentu, dilansir di BBC, Selasa (26/10).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement