Rabu 03 Nov 2021 00:30 WIB

Limbah Busa Seperti Awan Hebohkan Warga Bekasi

Kali Resmi di Bekasi diduga tercemar limbah hingga muncul busa yang menggunung

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga memancing di aliran sungai yang tercemar limbah dan busa. Ilustrasi.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga memancing di aliran sungai yang tercemar limbah dan busa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Warga Kampung Pelaukan Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dihebohkan dengan munculnya limbah busa. Limbah tersebut menggunung hingga menyerupai awan.

"Limbahnya berbentuk buih mirip awan, bedanya awan ini bau karena memang berasal dari limbah," kata warga setempat Indra Lesmana di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/11).

Baca Juga

Indra mengaku kemunculan limbah tersebut berlangsung sejak Selasa pagi pukul 05.30 WIB. Saat itu dirinya hendak memancing di sungai yang dikenal warga dengan sebutan Kali Resmi. Begitu sampai di lokasi Indra pun kaget melihat kondisi air sungai dipenuhi limbah busa.

Limbah busa itu semakin lama semakin banyak hingga menggunung dan menutupi seluruh badan sungai. "Ketika akan memancing kaget saya. Ini apa, terus didekati ternyata busa. Banyak banget. Dari jauh seperti awan gitu, bagus. Pas didekatin ya bau," katanya.

Indra mengaku aliran Kali Resmi memang pernah berbusa tapi tidak sampai menutupi seluruh badan sungai, bahkan mengubah warna air sungai menjadi gelap hingga mengeluarkan bau tidak sedap. "Biasanya memang pernah ada busanya tapi kalau berbusa banyak itu baru tadi pagi. Terus memang airnya juga warnanya hitam, seperti ada bercak-bercak minyaknya dan berbau. Gatal juga karena saya sempat turun sewaktu mengangkat mata pancingan nyangkut," jelasnya.

Warga setempat lainnya Sonjaya berpendapat busa yang mencemari Kali Resmi ini diduga mengandung minyak. "Kami juga takut mau ke dalam, takut kenapa-kenapa," katanya.

Selain mencemari sungai, Sonjaya juga khawatir limbah tersebut turut merusak sawah. Sebab sungai yang tercemar itu merupakan irigasi yang aliran airnya digunakan untuk mengairi sawah.

"Hasil panen jelas terdampak. Selain sawah ada kebun juga. Saya minta tolong para pengurus (pemerintahan), (dinas) pengairan agar diperhatikan. Bisa hitam begini kena limbah. Saya belum tahu persis dari mana asal limbahnya tapi orang di atas (dinas) pasti tahu," ucapnya.

Camat Karangbahagia Karnadi membenarkan Kali Rasmi itu tercemar busa. Karnadi memastikan bakal menelusuri asal busa tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti pencemaran itu. "Memang biasanya berbusa, tetapi tidak sebanyak itu. Nanti kami cek lokasi untuk menindaklanjuti itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement