REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- USNI News melaporkan kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) yang rusak bulan lalu di Laut China Selatan menabrak gunung bawah laut yang belum dipetakan. Sebelumnya dikabarkan kapal itu bertabrakan dengan kapal asing di jalur air yang diperebutkan.
Hasil tersebut dilaporkan oleh situs web US Naval Institute mengutip sumber legislatif dan dua pejabat pertahanan yang mengetahui temuan tersebut.
Investigasi terhadap tabrakan 2 Oktober yang melibatkan USS Connecticut ini menemukan bahwa kapal selam itu menabrak fitur terendam yang sebelumnya tidak diketahui. Hasil dari investigasi tersebut pun telah dikirim ke komandan Armada Ketujuh, Wakil Laksamana Karl Thomas, untuk ditinjau dalam mengambil keputusan tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
Peristiwa kecelakaan yang melukai 11 pelaut ini bermula dari rusaknya tangki pemberat depan Connecticut dan memaksa kru untuk melakukan perjalanan selama seminggu di permukaan untuk kembali ke pelabuhan. Kapal saat ini berada di Guam sedang menjalani perbaikan. Angkatan Laut AS telah berulang kali mengatakan reaktor nuklir dan sistem propulsi tidak terpengaruh dalam insiden tersebut.
Armada permukaan Angkatan Laut telah mengalami beberapa kecelakaan di Pasifik Barat, termasuk tabrakan beruntun yang melibatkan dua kapal perusak berpeluru kendali pada 2017. Peristiwa ini mendorong pemecatan komandan Armada Ketujuh dan penyelidikan terhadap pelatihan, kebijakan, dan peralatan angkatan laut.
Insiden terbaru telah menyebabkan perhatian baru tentang jaminan dalam pemeliharaan untuk armada kapal selam serang AS. Tabrakan Connecticut awalnya menimbulkan spekulasi tentang apakah itu telah rusak dalam beberapa interaksi dengan China.
Beijing berulang kali menuntut penjelasan atas insiden tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengulangi keprihatinan serius tentang masalah tersebut selama jumpa pers pekan lalu.
Connecticut adalah salah satu dari tiga kapal selam kelas Seawolf. Menurut Angkatan Laut AS, armada itu sangat tenang, cepat, dipersenjatai dengan baik, dan dilengkapi dengan sensor canggih. Kapal tersebut memiliki delapan tabung torpedo dan dapat menampung sebanyak 50 senjata di ruang torpedonya.